[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Presiden Bayern Munich, Herbert Hainer meyakini akan ada penurunan signifikan dalam harga transfer dalam dunia sepakbola selepas pandemi virus corona berakhir.
Transfer senilai lebih dari €100 juta telah menjadi hal yang biasa dalam empat tahun terakhir, dengan Neymar menjadi pemain termahal di dunia ketika bergabung dengan Paris Saint-Germain seharga €222 juta pada Agustus 2017.
Bayern juga ikut memecahkan rekor transfer klub selama periode tersebut, dengan menggelontorkan dana €80 juta saat merekrut Lucas Hernandez dari Atletico Madrid tahun lalu.
Belakangan, Bayern diyakini akan kembali melakukan belanja besar setelah dihubungkan dengan dua nama, Timor Werner dan Leroy Sane, namun Hainer merasa hal itu tidak akan terwujud karena dirinya percaya kondisi finansial dunia sepakbola tidak akan sama setelah pandemi COVID-19 berakhir.
Pendapatan klub-klub di seluruh dunia mulai merosot, dengan para pemain Bayern, Barcelona, Juventus dan Atletico Madrid di antara mereka yang menerima pemotongan gaji di saat kompetisi sepakbola terhenti sementara.
Ditanya mengenai dampak dari krisis virus corona terhadap pergerakan transfer pemain, Hainer mengatakan kepada majalah Bayern edisi ke-51: “Seperti yang saya katakan, meski sulit membuat perkiraan yang serius, jelas akan terjadi perubahan. Saya sepakat dengan asumsi Uli Hoeness yang menyebutkan nilai-nilai transfer pemain akan menurun. Itu masuk akal.”
“Ketika pemasukan klub menurun, maka akan ada lebih sedikit uang yang beredar. Dan mengingat dampak ekonomi dari krisis virus corona yang melanda kehidupan masyarakat sehari-hari, harga transfer gila-gilaan akan menghilang.”
“Harapan saya adalah bahwa akan sehat juga akan diterapkan di sini. Saya harus angkat topi kepada Hasan Salihamidzic dan para pimpinan klub. Mereka mengangani situasi akibat virus corona dengan sangat baik.”
Para penggawa Bayern menyepakati pemangkasan gaji sebesar 20 persen selama masa penundaan Bundesliga, yang dijadwalkan kembali bergulir setidaknya pada 30 April.
Hainer mengakui situasi saat ini telah menempatkan Bayern ke dalam ancaman finansial serius, namun ia yakin klubnya akan mampu melewati krisis saat ini tanpa mengalami kerugian berarti.
“Tentu saja, situasinya sangat sulit. Ini tentang eksistensi masing-masing klub. Dan bahkan FC Bayern mengalami tantangan keuangan terbesar dan itu bukan rahasia,” kata Hainer.
“Tapi klub kami berada pada posisi yang sangat baik. Kami bekerja setiap harinya untuk memastikan bahwa FC Bayern dapat melalui fase sekarang ini tanpa kerugian berarti.”
“Terlepas dari tugas berat itu, kami menatap masa depan dengan percaya diri.” (msn)
