[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Klub-klub Serie A mendapat izin untuk menyelesaikan musim 2019/20 hingga Oktober, menurut presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC), Gabriele Gravina.
Kompetisi kasta tertinggi Italia tersebut telah ditunda tanpa batas waktu bulan lalu setelah meluasnya wabah virus corona, dan FIGC menyatakan bahwa kampanye musim ini tidak akan dijalankan kembali sampai kondisi kesehatan di negara tersebut benar-benar memungkinkan untuk bisa kembali beraktivitas normal.
Italia menjadi negara yang paling parah terkena dampak pandemi COVID-19 di Eropa, dengan kasus hampir mencapai 129.000 dan lebih dari 15.800 orang meninggal, meski jumlah tersebut mampu dikendalikan belakangan ini berkat kebijakan ‘lockdown’ atau menutup semua aktivitas di seluruh negara.
Gravina mengatakan tanggal 17 Mei yang diusulkan untuk memulai kembali Serie A masih memungkinkan, namun menegaskan bahwa lebih baik jika memungkinkan musim 2019/20 ini dituntaskan mendekati akhir tahun, ketimbang membatalkan musim yang sudah bergulir.
“Itu sebuah hipotesis,” kata Gravina kepada RAI ketika ditanya apakah penyelesaian liga pada September atau Oktober telah dibahas. “Saat ini, tanggal yang mungkin untuk memulai kembali adalah 17 Mei, namun saya ingin mengklarifikasi bahwa itu hanya sekadar hipotesis.”
“Menyelesaikan musim akan menjadi cara terbaik agar kampanye musim 2019/20 tidak terabaikan, tapi juga menghindari potensi gangguan pada musim 2020/21.”
Selain menerapkan ‘lockdown’, Italia juga menerapkan kebijakan ketat mengenai ‘social distancing’ atau jaga jarak aman antar individu serta pembatasan aktivitas perjalanan. Meski berjalan cukup efektif, namun perdana menteri Giuseppe Conte, Minggu (5/4) kemarin mengungkapkan belum tahu sampai kapan ‘lockdown’ akan dijalankan.
“Saat ini, saya tidak bisa mengatakan kapan lockdown akan berakhir. Kami mengikuti saran-saran para ilmuwan, namun Italia adalah negara pertama [di Eropa] yang menghadapi situasi darurat,” kata Conte.
“Respons kami mungkin tidak sempurna, tapi kami telah melakukan yang terbaik berdasarkan pengetahuan kami kami miliki.”
“Validitas tindakan yang telah kami lakukan diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan hasilnya menunjukkan bahwa kami berada di jalur yang benar.”