PS Barito Putera

MediaSport.id PS Barito Putera (singkatan dari: Persatuan Sepak Bola Barito Putera) adalah klub sepak bola Indonesia berbasis di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. yang bermain di Liga 1 sejak musim 2013. Pada Divisi Utama Liga Indonesia musim 2011/2012 berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Persita Tanggerang 2-1 di Stadion Manahan Solo. Barito Putera didirikan pada tahun 1988 dan bermarkas di Stadion 17 Mei Banjarmasin. Klub sekota Barito Putera adalah Peseban Banjarmasin yang berlaga di Liga 3 dan klub kota tetangga Martapura FC yang berlaga di Liga 2.

Nama lengkap Persatuan Sepak Bola Barito Putera
Julukan Bekantan Hamuk
Laskar Antasari
Berdiri 21 April 1988
Stadion Stadion 17 Mei
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
(Kapasitas: 12.000 penonton)
Pemilik PT. Putera Barito Berbakti
Liga Liga 1
Situs web http://baritoputera-fc.co.id

Sejarah

Masa Awal

Barito Putera dibentuk dengan harapan memajukan sepak bola Kalimantan Selatan. Lahir dari inisiatif H. Abdussamad Sulaiman HB, yang saat itu sedang mempertaruhkan nyawa di RS Pondok Indah Jakarta karena dihadapkan pada operasi besar. Kerangka awal tim berasal dari Persinus Banjarmasin klub lokal Kalimantan Selatan dan dari tim persiapan PON Kalimantan Selatan tahun 1988 seperti, Radiani, Tarmizi (Barabai), Masransyah (Rantau), Abdillah, Sultan (Martapura), dua bersaudara M.Yusuf dan M.Riduan, Sear Yusuf Huwae, Enong Noordiansyah, dan Marjono (Banjarmasin). M. Yusuf ditunjuk menjadi kapten pertama Barito. Karena ingin berbicara banyak di Kompetisi Galatama Barito Putera mendatangkan pemain-pemain Nasional seperti Agus Salim, Muchtar, dan Abunawas dari Ujung Pandang, kemudian dari Jawa Barat didatangkan M.Yunus, Nadir Salasa dari Surabaya, Sugiarto dari Malang dan Priyo Haryadi dari Jakarta. Awal berdirinya langsung mengikuti Galatama, dengan manajer M Hatta dan Arsitek Andi Lala. Pada Kompetisi Galatama 1988 tersebut Barito hanya dapat bertengger di urutan 18. Barito kalah bersaing dengan tim – tim besar yang sudah matang sebelumnya semacam Kramayudha Tiga Berlian yang saat itu diperkuat Herri Kiswanto, Kemudian Pelita Jaya yang saat itu keluar sebagai juara dan diperkuat oleh I Made Pasek Wijaya, Bambang Nurdiansyah, Alexander Saununu, Noah Meriam. Lalu ada Makassar Utama, Niac Mitra dan Arema Malang.

Era Ligina

Pada edisi pertama Ligina 1, merupakan musim yang tak bisa dilupakan, Barito Putera yang saat itu dimanejeri H. Rahmadi HAS sukses ke semifinal Ligina I. Sayang mereka tumbang di semifinal kala berhadapan dengan Persib Bandung 0-1 di Senayan. Kekalahan yang disebut oleh media-media nasional sebagai keberhasilan yang dirampok, karena kekalahan tersebut disinyalir sudah diskenariokan. Namun sepulangnya dari Senayan, Barito disambut bak Pahlawan, manusia menyemut dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru ke arah Banjarmasin sepanjang 30 km dengan kostum merah kebanggan Barito Putera pada waktu itu.

Pada tahun 1995, Daniel Roekito digantikan oleh pelatih asal Bulgaria A. Soso, pelatih asing pertama mereka. Pada tahun 1996 Maryoto bergabung lagi ke Barito menggantikan A. Soso. Pada tahun 1997, Maryoto dan A. Soso menjadi duet Barito. Antara 1999 dan 2002, Rudy William Keltjes dan Tumpak Sihite melatih Barito. Di periode ini prestasi Barito seakan jalan ditempat dan menjadi tim medioker Liga Indonesia.

Barito Terpuruk

Meskipun dilatih oleh Frans Sinatra Huwae, karena masalah keuangan, Barito Putera diturunkan ke Divisi I Liga Indonesia pada tahun 2003. Krisis mereka berlanjut dan mereka terdegradasi ke Divisi II Liga Indonesia pada tahun 2004, meskipun telah mengganti pelatih mereka ke Gusti Gazali. Ada rumor bahwa klub itu bangkrut, namun kemudian ditepis oleh manajer Hasnuriyadi. Zainal Hadi HAS kemudian diangkat sebagai manajer dan ia menunjuk Salahuddin sebagai pelatih. Akhirnya pada tahun 2008, mereka memenangkan Divisi II Liga Indonesia, dan promosi ke Liga Indonesia Divisi I. Pada tahun 2010, Barito finish di posisi delapan dan dipromosikan ke Divisi Utama Liga Indonesia dengan pemain seperti Sugeng Wahyudi, Husin Mugni, Dwi Permana, Zulkan Arief, Adre Djoko dan sartibi Darwis.

Barito Bangkit

Pada musim Divisi Utama 2011-2011 Barito mencoba untuk keluar dari keterpurukan. Meskipun hanya bermaterikan pemain-pemain muda, Barito mampu bersaing dengan para kompetitor lainnya dan menjadi tim yang layak diperhitungkan. Di musim ini Barito mampu finish di urutan ke 6 setelah di pertandingan terakhir dikalahkan PSS Sleman 0-1 dan tidak mendapatkan kesempatan untuk promosi ke Liga Super. Barito naik peringkat ke 5 setelah PSSI menghukum Persebaya Surabaya karena ketahuan memakai pemain yang tidak sah.

Coach Salahudin berhasil membawa Barito Putera ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dan berhasil menjadi Raja di Divisi Utama 2011-12 setelah mengalahkan Persita Tangerang 2 – 1 di Stadion Manahan, Solo. Gol Barito Putera diciptakan oleh Sugeng Wahyudi dan Sackie Teah Dou. Saat tiba di Banjarmasin, skuat Barito Putera disambut bak pahlawan dan mengarak trofi juara keliling Banjarmasin dengan diringi ribuan pecinta setianya mencapai kurang lebih 3km.

Coach Salahudin berhasil membawa Barito Putera ke papan atas Liga Super Indonesia dengan menduduki peringkat ke 6 Klasemen akhir Liga Super Indonesia 2013 Dan menjadi klub promosi Terbaik Liga Super Indonesia 2013. Pada Liga super 2014 barito turun pada posisi 7.

Logo & Stadion

Logo Barito Putera berbentuk sederhana dan khas klub Galatama . Pola dalam logo membentuk tulisan BP yang merupakan singkatan dari Barito Putera, angka 88 merupakan tahun berdirinya klub, warna kuning dan biru adalah warna yang identik dengan sponsor utama yaitu Hasnur Grup.

Stadion

Stadion 17 Mei adalah stadion yang menjadi kandang dari Barito Putera semenjak berdiri di tahun 1988. Stadion ini dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 1974. Renovasi dilakukan pada tahun 2007, 2010 dan 2013. Pada musim 2013, Barito Putera berkandang di Stadion Demang Lehman karena proses renovasi yang dilakukan di Stadion 17 Mei. Banyak tuntutan dari berbagai pihak dan elemen suporter untuk merenovasi total stadion 17 Mei, karena dirasa sudah banyak kerusakan dan pengalaman menonton yang kurang enak di stadion ini.

Statistik Klub

Prestasi

  • Divisi Utama Liga Indonesia
  • Juara (1): 2011-12
  • Divisi Dua Liga Indonesia
  • Juara (1): 2008-09

Kelompok Suporter

Barito Putera mempunyai kelompok suporter yang disatukan oleh manajemen dalam satu nama yaitu Barito Mania. Sebelumnya kelompok suporter terpisah-pisah dan mempunyai nama dan logonya masing-masing. Tercatat ada tiga kelompok besar suporter setia Barito Putera yaitu Barito Mania, North District Yellow Boy, Laskar Mania, Askar Demah Lehman (ADL)

Pada Tengah Desember 2013, Suporter Barito Putera Disatukan, dan Hanya Ada Nama Bartman. Gagasan tersebut disampaikan oleh manajer Barito Putera pada saat buka puasa bersama keluarga besar PS. Barito Putera yg dihadiri oleh managemen, pemain dan perwakilan pengurus suporter, gagasan disambut baik oleh ke-4 komunitas tersebut, maka dibentuklah tim formatur untuk penyatuan tersebut. Tim formatur sendiri terdiri dari 3 orang perwakilan managemen yang ditunjuk langsung oleh manajer Barito Putera dan ketua 4 komunitas suporter Barito Putera, tim formatur sendiri bertugas membahas nama supporter, logo/ lambang, kepengurusan dan AD ART suporter. Pada tahun 2016, NDYB lalu berubah nama menjadi NSF (North Side Firm).

Pemain Terkenal

Semanjak berdiri Barito Putera banyak mendatangkan dan mencetak pemain, baik pemain dalam negeri maupun luar negeri. Tidak sedikit juga yang menjadi langganan tim Nasional. Nama yang tercetak tebal masih memperkuat Barito Putera.

Negara Periode. Posisi Pemain
Bendera Indonesia 1988 – 1994 FW Frans Sinatra Huwae
Bendera Indonesia 1988 – 1995 DF Salahudin
Bendera Indonesia 1992 – 1996 MF Fahmi Amiruddin
Bendera Indonesia 1992 – 1997 FW Joko Hariyanto
Bendera Indonesia 1993 – 2000 FW Buyung Ismu
Bendera Indonesia 1994 – 1997 MF Fecky Lasut
Bendera Indonesia 1998 – 2002 DF Isnan Ali
Bendera Indonesia 1998 – 2003 DF Sunar Sulaiman
Bendera Indonesia 2001 – 2002 MF Amir Yusuf Pohan
Bendera Kamerun 2001 – 2002 FW Sadissou Bako
Bendera Indonesia 2008 – 2014 GK Husin Mugni
Bendera Indonesia 2010 – 2015 DF Guntur Ariyadi
Bendera Indonesia 2011 – 2012 DF Agustiar Batubara
Bendera Kamerun 2010 – 2012 FW Bienvenue Nnengue
Bendera Liberia 2010 – 2013 FW Sackie Teah Doe
Bendera Turkmenistan 2012 – 2015 MF Mekan Nasyrow
Bendera Mali 2012 – 2013 FW Djibril Coulibaly
Bendera Indonesia 2012 – 2017 MF Dedi Hartono
Bendera Korea Selatan 2013 – 2015 DF Dae-Won Ha
Bendera Indonesia 2013 – MF Rizky Pora
Bendera Indonesia 2014 – 2018 DF Hansamu Yama Pranata
Bendera Indonesia 2014 – MF Paulo Oktavianus Sitanggang
Bendera Indonesia 2015 – DF Gavin Kwan Adsit
Bendera Brasil 2016 – 2017 FW Luiz Júnior
Bendera Indonesia 2016 – 2017 MF Adam Alis
Bendera Argentina 2017 – 2018 MF Matías Córdoba
Bendera Brasil 2017 – 2018 MF Douglas Packer
Bendera Australia 2017 – 2018 DF Aaron Evans

Legenda

Salahudin

Salahudin bergabung dengan Barito Putera pada tahun 1989 sebagai pemain hingga tahun 2000. Pada tahun 2007, Salahudin dipanggil untuk menjadi pelatih hingga tahun 2015. Salahudin berhasil membawa Barito Putera promosi ke Liga Super Indonesia pada tahun 2013, setelah berhasil menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia edisi 2011/2012.

Frans Sinatra Huwae

Frans Sinatra Huwae bergabung dengan Barito Putera pada tahun 1989 sebagai pemain hingga tahun 2000. Setelah pensiun sebagai pemain, Frans Sinatra diberikan tugas baru untuk menjadi Pelatih pada tahun 2002 hingga tahun 2003. Frans Sinatra Huwae terasa spesial bagi suporter Barito Putera karena dia merupakan putra asli daerah yang dapat beprestasi di Persepakbolaan Nasional.

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?