MediaSport.id-Pandemi virus corona membuat perekonomian dunia jatuh. Italia menjadi negara kedua yang merasakan dampak terbesar dari kasus virus corona. Per data 28 Maret, sudah ada 86.498 kasus, 9.134 meninggal dunia dan 10.950 sembuh.
Tak cuma ekonomi Italia yang hancur, sepak bola ikut terkena imbasnya. Klub-klub Serie A mulai terpikir memotong gaji pemain untuk menyelamatkan finansial, dan Juventus salah satunya.
Para pemain ‘Si Nyonya Tua’ sepakat tak menerima upah pada Maret, April, Mei, dan Juni tahun ini. Dengan catatan, penggawa Juventus akan mendapat kompensasi saat musim kembali normal.
“Juventus melihat keadaan darurat kesehatan global saat ini menghalangi kinerja kegiatan olahraga. Juventus telah mencapai kesepahaman dengan para pemain dan pelatih mengenai kompensasi,” begitu bunyi pernyataan resmi dari Juventus.
“Tak ada pembayaran bulanan untuk pemain dan pelatih pada Maret, April, Mei, dan Juni 2020. Dalam beberapa minggu mendatang, perjanjian pribadi dengan para pemain dan pelatih akan diselesaikan, seperti yang dipersyaratkan oleh peraturan.”
Dengan langkah ini, Juventus diharapkan bisa mendapatkan dana 90 juta euro atau Rp1,6 triliun. Karena mendapat reaksi positif, manajemen berterima kasih kepada para pemain dan staf pelatih.
“Finansial akan positif bila mencapai sekitar 90 juta euro untuk tahun keuangan 2019/2020. Jika laga musim ini dijadwal ulang, klub akan bernegosiasi dengan iktikad baik kepada para pemain dan pelatih soal gaji ini,” papar pihak Juventus.
“Klub akan meningkatkan kompensasi berdasarkan persyaratan sesuai dengan dimulainya kembali kompetisi resmi. Juventus ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemain dan pelatih atas komitmen mereka pada waktu yang sulit bagi semua orang.” (msn)
