“Untuk cabang winter, kita tertinggal dengan negara ASEAN lain yang jauh lebih lama. Harapan kami bisa dikirim, namun semuanya tergantung Kemenpora,” kata Harry Warganegara di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, ada empat sampai lima cabang olahraga winter games yang diharapkan bisa berpartisipasi pada SEA Games 2019 mengingat Indonesia juga mulai turun pada beberapa kejuaraan musim dingin itu.

“Selama ini ada ice hocky dan ice skating yang melakukan pelatnas mandiri. Kami sudah melakukan komunikasi dengan mereka termasuk bertemu dengan pelatih asing yang menangani,” kata dia.

Harry mengaku saat ini terus berjuang untuk verifikasi guna menentukan cabang olahraga dan atlet yang akan diberangkatkan ke Filipina. Proses verifikasi terus berjalan bersama dengan tim yang dibentuk oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Sesuai dengan jadwal, kata Harry, batas akhir entry by name harus tuntas per 30 September. Karena waktu yang mepet pihaknya tidak ingin gegabah menentukan atlet dan cabang olahraga. Sebelumnya KOI merekomendasi 36 dari 52 cabang olahraga yang didaftarkan.

“Kamis (26/8) pleno dengan Kemenpora dan Jumat (27/9) kami harapkan jumlah atlet yang diberangkatkan sudah final,” kata pria yang juga Komisi Sport Development KOI itu.

Berkaitan dengan atlet dan cabang olahraga yang diberangkatkan ke Filipina, Harry menegaskan yang berpeluang mendapatkan medali emas yang diberangkatkan. Berikutnya cabang lain yang kelompokkan dalam beberapa grade.

“Yang akan diberangkatkan banyak atlet muda potensial. Tapi kami juga menghormati cabang yang tetap mengandalkan pemain senior maupun yang sudah berprestasi di level lebih tinggi,” kata dia.

Atlet senior yang bakal turun pada SEA Games 2019 adalah atlet angkat besi Eko Yuli Irawan. Khusus untuk atlet atletik terbaik Indonesia saat ini, Lalu Muhammad Zohri bakla turun pada nomor estafet 4×100.(antara)