“Targetnya mempertahankan gelar, karena tahun lalu Kevin/Gideon kan juara. Peluangnya sendiri terbuka dan tetap ada. Tidak harus Kevin/Gideon, siapa saja bisa, yang penting buat saya dari Indonesia,” kata Herry, seperti dilansir PP PBSI di Jakarta.

Dalam turnamen ini, ganda putra menurunkan empat wakil. Selain Kevin/Marcus, ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Di babak pertama Kevin/Marcus akan berhadapan dengan Liao Min Chin/Su Ching Heng (Taiwan) dan diperkirakan belum mendapat tantangan besar dari lawan perdananya tersebut.

Jika bisa lolos, wakil Indonesia yang menjadi unggulan pertama ini akan berhadapan antara Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) dan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol (Korea Selatan).

Sementara itu Wahyu/Ade akan menghadapi Jelle Maas/Robin Tabeling (Belanda) di babak pertama. Ini merupakan pertemuan kedua bagi mereka, dengan hasil kemenangan bagi Wahyu/Ade 21-19, 17-21, 21-11 atas Maas/Tabeling di Dutch Open 2018.

Sementara Hendra/Ahsan yang menjadi unggulan dua akan melawan Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia). Dalam catatan pertemuan keduanya, Hendra/Ahsan unggul 6-1 dari Goh/Tan dengan pertemuan terakhir terjadi di New Zealand Open 2019.

Satu lagi wakil ganda putra, yaitu Fajar/Rian, akan bertemu He Ji Ting/Tan Qiang (China).

Pertandingan tersebut bisa menjadi peluang bagi Fajar/Rian untuk membalas kekalahan mereka sebelumnya di Badminton Asia Championships 2019.

Saat itu Fajar/Rian kalah usai bertanding sengit tiga gim 23-21, 19-21, 19-21.

“Kondisi mereka semua baik dan siap. Mereka akan menjalani rangkaian pertandingan yang panjang. Setelah Denmark ada French Open dan beberapa turnamen lain. Tinggal diatur saja pola latihannya agar kondisi mereka tetap bagus. Jangan sampai terlalu memberatkan, karena waktu istirahatnya kan tidak banyak,” kata Herry menyikapi kesiapan pemain di ganda putra. (antara)