MediaSport.id -Sepakbola akhirnya kembali. Tak peduli seberapa lama penantian itu, pemandangan stadion kosong menyambut kembali Bundesliga Jerman Sabtu lalu, sekaligus mengonfirmasi betapa berbedanya olahraga di tahapan awal pasca-pandemi virus corona.
Pertanyaan yang menyerempet soal moralitas akan selalu ada sebab menggelar kompetisi di tengah jutaan orang di seluruh penjuru dunia yang masih berjuang menghadapi dampak Covid-19. Namun, membahagiakan ketika bisa kembali menganalisis taktik selama 90 menit, mengesampingkan bahasan potensi infeksi.
Jelas, pemandangan pertandingan di tahapan awal ini terasa berbeda dan aneh.
‘You’ll Never Walk Alone’ yang menghiasi Westfalenstadion dalam keadaan kosong jelang derby antara Borussia Dortmund dan Schalke, Yellow Wall yang biasa mengintimidasi lawan, tidak terlihat di dalam stadion.
Para pemain dan staf di bangku cadangan dipaksa duduk berjarak dua meter sembari mengenakan masker. Bahkan, level kecepatan pertandingan, setelah 66 hari tanpa pertandingan kompetitif di Jerman, terasa bak laga persahabatan di pramusim.
Permainan pun berjalan tidak konstan. Namun ketika bola mengarah pada Erling Haaland di depan gawang, pemuda potensial Norwegia menempatkannya di dalam jaring.
Sangat pantas dan sudah terprediksi, ketika sepakbola elite musim 2019/20 kembali, sang bintang muda yang akan ujuk gigi. Haaland, 19 tahun, mengoptimalkan umpan silang Thorgan Hazard untuk menjebol gawang lawan sebelum laga berjalan setengah jam.
Selebrasi Haaland benar-benar menciptakan sejumlah headline, dia menandai golnya yang ke-13 dalam 12 penampilan dengan tetap memastikan bahwa dia menerapkan social distancing terhadap rekan setimnya.
15 menit kemudian, Haaland tentu tak melakukan social distancing saat dia menekan kiper Schalke Markus Schubert yang terpaksa berlari melakukan clearance yang akhirnya membuat Raphael Guerreiro bisa dengan enteng menempatkan bola ke pojok bawah gawang sebelum turun minum.
Tiga poin dalam genggaman ketika memasuki babak kedua, dengan Hazard, yang memulai pertandingan setelah Gio Reyna mengalami cedera saat pemanasan yang membuat pemain 17 tahun itu batal mencatatkan penampilan senior, menuntaskan serangan balik yang melibatkan Haaland dan gerak impresif Julian Brandt.
Guerreiro menambah torehan jadi empat setelah Haaland kali ini memberikan assist untuk menandai performa fantastis Dortmund di laga kali ini, terutama karena para pemain tidak bertanding selama dua bulan, menghabiskan minggu karantina di hotel dan tampil tanpa Marco Reus, Axel Witsel dan Emre Can yang dirundung cedera.
Sementara, Jadon Sancho hanya bermain 12 menit dari bangku cadangan karena mengalami keluhan kecil pada kakinya.
Saat full-time, tuan rumah bergabung bersama untuk memberikan tepuk tangan kepada para staf yang hadir sebelum melakukan selebrasi dengan memeragakan sosial distancing di depan stadion yang kosong.
Dortmund saat ini terpaut satu angka dari sang pemuncak klasemen Bayern Munich jelang bentrokan dengan Union Berlin pada Minggu, meski pun gelar Bundesliga saat ini bukanlah sesuatu yang paling diburu para tim.
Ini adalah pekan ketika olahraga perlu untuk menunjukkan eksistensinya di situasi ‘new normal’ atau kehidupan baru. Semua orang di dunia harus terbiasa dengan perubahan yang mau tidak mau dibuat demi bertahan hidup, dan sepakbola telah mengambil langkah tentatif pertama menuju hal yang sebetulnya tidak diketahui secara pasti ke depan bakal seperti apa.
Mungkin tidak sesuai dengan selera orang, dan akan selalu ada mereka yang terus bertanya apakah risikonya lebih besar dengan terburu-buru memainkan kembali kompetisi di situasi sekarang.
Bagaimana pun, setiap pihak akhirnya mesti mengambil langkah ke depan. Kredit untuk Bundesliga dan Jerman atas perencanaan mereka untuk melanutkan kembali liga selekas mungkin. Fans sepakbola, dan Haaland cs, tentu beterima kasih kepada mereka!(msn)