[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Ketua Asosiasi Manajer Premier League, Richard Bevin, menyatakan bahwa semua pemain mesti menjalani tes pemeriksaan virus corona.
Bevin menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan keinginan para manajer di Premier League. Menurut mereka, itu bakal menjadi langkah pertama dan paling penting jika ingin kompetisi musim 2019-20 kembali dilanjutkan.
Premier League musim ini sendiri tengah ditunda hingga waktu yang tak menentu. Sebelumnya, para klub sepakat akan melanjutkan liga jika situasi terkait virus corona di Inggris sudah benar-benar membatik.
“Yang paling penting di antara semuanya adalah kesehatan. Kembali menggelar pertandingan tanpa memastikan para pemain fit sepenuhnya adalah masalah yang sangat besar,” kata Bevin.
“Kami enggan melakukannya kecuali pemain sudah menjalani tes. Namun, pemerintah mesti mengonfirmasi bahwa ini memungkinkan, karena yang utama adalah pekerja, pasien, staf Badan Kesehatan Inggris (NHS), dan keluarga mereka,” sambung dia.
Kecuali Liga Belarusia, semua liga di Eropa tengah ditangguhkan. Kabar terkini menyebut bahwa Bundesliga akan jadi kompetisi pertama di Eropa yang akan kembali bergulir, tepatnya pada awal Mei, meski secara tertutup.
Bayern Muenchen sebagai salah satu kontestan bahkan sudah mulai mempersiapkan diri mereka. Per Senin (6/4/2020), skuat asuhan Hansi Flick itu telah menggelar latihan tatap muka di Sabener Strasse, Jerman.
Menurut Bevin, situasi tersebut terjadi karena penanganan corona di Jerman terbilang baik. Terbukti, angka kematian mereka akibat virus tersebut paling kecil (2.607) di antara delapan negara lain dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di dunia.
“Di Jerman, ide untuk melanjutkan Bundesliga pada Mei mendatang kemungkinan karena kebijakan dan pemikiran yang jelas dari pemerintah mereka. Dalam sehari, mereka melakukan 50 ribu tes corona,” kata Bevin.
“Di negara ini hanya ada 10 ribu tes corona per hari, walaupun pemerintah menargetkan bisa melakukan 100 ribu tes pada akhir bulan,” sambung dia.
Worldometers menyebut bahwa jumlah kasus positif corona di Inggris lebih kecil ketimbang Jerman, yakni 73,758 kasus. Namun, angka kematian akibat corona di negara tersebut mencapai 8958 jiwa yang artinya jauh di atas Jerman.(msn)