[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id -Sukses membawa Real Madrid menjadi kampiun La Liga musim ini membuat nama Zinedine Zidane di elu-elu kan banyak pihak. Tak sedikit yang menyematkan julukan ‘The Special One’ kepada pelatih berkepala pelontos tersebut.
Akan tetapi Zidane memilih merendah dan merasa tak layak untuk menyandang julukan yang juga jadi milik Jose Mourinho tersebut. Menurutnya, ia hanyalah pelatih yang beruntung karena berada di tempat yang tepat bersama pemain yang tepat.
“Tidak, tidak, saya tidak merasa seperti itu. Saya beruntung bisa berada di klub ini dengan para pemain ini setiap hari. Itulah hal yang saya nikmati setiap hari. Saya sangat menikmati waktu saya dan saya bisa fokus bersama tim,” jelas Zidane seperti dikutip dari Goal.
?️ Zidane when asked if he feels like the special one: “No, no. I don’t feel that. I feel lucky to be here with these players every day. And being in this club, that’s why I feel lucky.” ? pic.twitter.com/rWMWmCVFtQ
— Goal (@goal)
Kendati sudah memastikan juara liga, Zidane tetap meminta anak asuhnya untuk fokus menghadapi laga terakhir melawan Leganes. Menurutnya para pemain tetap harus “berjuang hingga akhir” dan memberikan yang terbaik untuk tim.
“Ini adalah saatnya kami untuk menikmati pencapaian yang kami dapat usai semusim yang begitu sulit. Namun kami masih memiliki satu laga lagi melawan Leganes. Kami harus berjuang hingga akhir,” tambah dia.
De ‘Zizou’ al cielo… ?
??? (RT si Zidane ya es el MEJOR ENTRENADOR DE LA HISTORIA del @realmadrid) pic.twitter.com/iloZIqCXYb
— LaLiga (@LaLiga)
Pencapaian Zidane sebagai pelatih Madrid memang luar biasa hebat. Legenda hidup Santiago Bernabeu sudah melatih Madrid dua periode (2016-2018 dan 2019 sampai saat ini), dalam periode itu dia meraih dua titel La Liga, dua Piala Super Spanyol, tiga Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub.(msn)
