[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id -Mantan pelatih timnas Wales, Mark Hughes, menilai, Gareth Bale masih bisa memberikan kontribusi positif buat timnas Wales dalam beberapa tahun mendatang, termasuk dengan mengantarkan The Dragon tampil di putaran final Piala Dunia 2022.
Catatan ini jauh lebih baik saat Bale tampil di Madrid pada sepanjang musim 2019/2020, tepatnya kala hanya tampil di 20 laga dan menyumbang tiga gol di semua ajang. Hughes pun menyesalkan apabila Bale mundur dari timnas Wales pasca Euro 2020.
Pasalnya, Bale masih memiliki kemampuan untuk bisa mengantarkan Wales menorehkan prestasi. Sejak dipercaya menghuni timnas Wales pada 2006, Bale telah mengantarkan Wales melaju hingga ke babak semifinal Euro 2016.
”Saya tidak percaya apabila dia memilih pensiun. Dia masih memiliki satu tahun sisa kontrak dengan Real Madrid dan sangat disayangkan jika dia mundur. Saya berharap, dia tetap bertahan di timnas. Tentu saja, dia bisa membawa Wales tampil di Piala Dunia 2022,” tutur Hughes seperti dilansir Mirror, Ahad (6/6).
Eks pelatih Manchester City itu pun menyebut, dari segi motivasi, Bale semestinya memiliki motivasi yang besar. Bale, tutur Hughes, bisa mengantarkan Wales tampil di putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1958.
”Torehan itu dapat menjadi target yang dicanangkan Bale,” kata Hughes.
Kendati begitu, Hughes menyarankan, Bale untuk mengubah gaya permainannya jika ingin terus bertahan di level tertinggi dan memberikan kontribusi positif buat timnas Wales. Hughes memberi contoh proses adaptasi yang dilakukan Ryan Giggs.
Seperti halnya Bale, Giggs mengawali karier sebagai pemain sayap. Namun, pada penghujung kariernya, Giggs lebih sering tampil sebagai gelandang dan kreator serangan di lini tengah. Perkembangan dan adaptasi yang dilakukan Giggs itu yang bisa dilakoni Bale.
Apabila mengambil langkah tersebut, bukan tidak mungkin, Bale kembali mendapatkan menit bermain dan menjadi aset serta andalan buat timnya.
”Lihatlah bagaimana Giggs berkembang. Pada awalnya, dia adalah pemain sayap yang cepat dan sepertinya tidak ada yang bisa mengejarnya. Seiring berjalannya waktu, Giggs menjadi lebih cerdas, lebih sering turun ke lapangan tengah, dan ikut merancang serangan.”
“Gareth punya kemapuan seperti itu. Jika dia mau, dia bisa mengambil langkah itu. Dengan begitu, dia bisa kembali mendapatkan menit bermain,” tuturnya.