“Tahun ini kelihatannya berbeda sedikit piala soeratin U-17 2018 yang pesertanya ada 40 tim. Tahun ini hanya 36 tim dengan tambahan 3 tim cadangan. Tapi sudah ditetapkan 36 tim yang terdaftar semua setuju mengikuti kompetisi,” kata Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhannudin.

Meski ada penurunan jumlah tim, namun ia mengaku tidak mempermasalahkan karena itu berkaitan dengan kesiapan tim. Berdasarkan pengalaman tahun lalu ada tim yang mengundurkan diri di tengah perjalanan kompetisi.

Untuk mengantisipasi itu, Asprov PSSI membuat terobosan dengan menyiapkan sanksi bagi tim yang mengundurkan diri.

“Ini kan memberatkan buat kami di Asprov kalau ada yang mundur setelah ditetapkan. Seperti ini memperlihatkan adanya tidak keseriusan. Karena itu, sebagai langkah edukatif dan antisipasi setiap tim yang mengundurkan diri akan kita beri sanksi yang akan diputuskan oleh tim Komite Disiplin,” jelasnya.

Dengan berbagai persiapan yang matang dan sejarah kesuksesan tim Jatim yakni Persebaya Surabaya juara di Piala Soeratin U-17 nasional 2018. Ia berharap, tim-tim dapat bermain dengan fairplay dan bisa kembali meraih juara di tahun 2019.

“Saya berharap Piala Soeratin tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya dan mudah-mudahan tahun ini bisa juara nasional, seperti tahun 2018 berhasil menjuarai U-17 2018 yaitu Persebaya Surabaya,” harapnya.

Sementara itu, Asprov PSSI Jatim membagi 36 klub menjadi empat klub ke dalam sembilan grup dengan memakai skema full kompetisi dua home turnamen. Di mana, setiap grup telah ditentukan dua tim yang akan menjadi tuan rumah untuk dua putaran.

Piala Soeratin U-17 Jawa Timur dijadwalkan akan mulai digelar pada tanggal 11 September 2019. (pssi)