[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Harapan terkait kelanjutan aktivitas olahraga di Italia mulai menemukan titik terang.
Dilansir dari laman Football Italia, kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah setempat akan berakhir pada 3 Mei 2020.
Artinya, klub olahraga di Italia, termasuk peserta Serie A bisa kembali menggelar sesi latihan.
Hal tersebut disambut positif oleh Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, yang berharap bisa segera mengonfirmasi izin menggelar latihan pada 4 Mei 2020.
“Beberapa minggu ke depan akan menjadi krusial untuk memahami situasi kesehatan dan waktu yang tepat untuk kembali melakukan aktivitas olahraga di semua tingkatan,” ucap Spadafora.
“Kami berharap bisa mengkonfirmasi tanggal 4 Mei untuk kembali ke pelatihan sesegera mungkin. Saya berharap bisa tetap berpegang pada tanggal itu, meskipun hanya untuk menggelar latihan secara tertutup,” tutur dia menambahkan.
Sebelumnya, kabar baik juga diungkapkan oleh seorang direktur dari Departemen Penyakit Menular di Instituto Superiore di Sanita, Italia.
Dia memprediksi sepak bola bisa bergulir dalam waktu satu bulan lagi.
“Seperti keadaan hari ini, Serie A (kasta tertinggi Liga Italia) tidak dapat dilanjutkan,” kata Giovanni Rezza, Direktur Departemen Penyakit Menular di Istituto Superiore di Sanita.
“Tetapi itu bisa dilakukan dalam waktu satu bulan ke depan, meskipun secara tertutup dan dengan langkah-langkah ketat,” jelas dia.
“Setiap pembukaan kembali membawa beberapa tingkat risiko. Yang harus kita lakukan adalah menurunkan risiko sebanyak mungkin dengan menetapkan pedoman yang kuat,” ujar dia.
“FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) sedang memikirkan langkah-langkah ini untuk mengurangi risiko seminimal mungkin bagi para pemain, staf, dan semua orang di komunitas sepakbola,” tutur Giovanni Rezza menjelaskan.
Soal kasus Covid-19 di Italia, saat ini angka kesembuhan di negara peraih gelar Piala Dunia 2006 itu lebih tinggi ketimbang jumlah kematian.
Persentase kesembuhan mencapai sekitar 23,75 persen, tepatnya 40.164 dari 168.941 kasus hingga Jumat (17/4/2020) malam WIB.
Adapun jumlah korban meninggal dunia jatuh di 22.170 jiwa atau 13,1 persen.(msn)