[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id– Tim Nasional Indonesia U-18 akan menjalani laga melawan Malaysia dalam babak semifinal Piala AFF U-18 yang di gelar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2019 di Stadion Go Dau, Binh Duong, Vietnam, pukul 16.00 waktu setempat. Garuda Nusantara pun termotivasi untuk memberikan kemenangan sebagai hadiah di hari itu.
“Ini adalah pertandingan derbi Melayu. Di level apa pun, cabang olahraga apa pun, lawan Malaysia selalu menarik. Tentu anak-anak ketika mengetahui calon lawannya Malaysia mereka cukup antusias dan semangat. Hal ini menjadi modal utama buat kami untuk bertemu Malaysia. Kami pun termotivasi untuk mempersembahkan kemenangan di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia,” tutur Fakhri Husaini.
Antusias lain juga diutarakan oleh pemain. “Memberikan kado istimewa, berupa kemenangan di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, merupakan motivasi kuat saya dan teman-teman. Kami berharap dapat bermain dengan normal saat bertemu mereka,” kata Ernando Ari.
“Mungkin memang bukan pertandingan mudah, tapi kami akan berikan semua yang terbaik untuk bangsa dan negara. Saya akan jaga gawang ini sekuat tenaga, tak peduli seberapa peluh keringat yang keluar dari badan ini, semua demi Indonesia,” tambahnya.
Senada dengan rekannya, pemain tengah U-18, Brylian Aldama mengatakan akan bermain lebih baik lagi dari babak Grup A. “Kami harus bermain lebih baik dibandingkan laga-laga sebelumnya, terutama dibandingkan dengan dua partai terakhir (melawan Laos dan Myanmar). Siapa pun lawannya, kami harus bisa melewati mereka untuk ke babak final,” ucapnya.
Sepak terjang anak-anak asuhan Fakhri Husaini dalam turnamen ini dari penyisihan Grup A, terbilang positif. Laga pembuka mereka sukses mengalahkan Filipina dengan skor 7-1, kemudian mengalahkan Timor Leste dengan skor telak 4-0, Brunei Darussalam dibungkam 6-1, menang tipis 2-1 melawan Laos dan terakhir ditahan imbang Myanmar 1-1.
Tim Jalani Latihan Non Teknis
Di semi final, melawan Malaysia yang merupakan runner up Grup B, merupakan satu tantangan lain untuk David Maulana, dkk. Demi memberikan kemenangan, semua persiapan telah dilakukan oleh mereka. Tim pun memanfaatkan waktu istirahat dua hari (satu hari lebih banyak dari Malaysia) untuk memulihkan kondisi fisik dan penyegaran psikologis.
“Saya akan gunakan kesempatan untuk pemulihan kondisi fisik saat libur dua hari, seperti pada hari ini, mereka akan lebih diberikan porsi latihan untuk pemulihan dan mengembalikan kondisi fisiknya, berikut dengan latihan lain hasil evaluasi kekurangan kami di beberapa laga Grup A,” jelasnya.
Ya, selain berlatih dan memulihan kondisi fisik, penyegaran psikologis menjadi faktor penting dari keberhasilan suatu tim meraih prestasi. Hal itulah yang sangat dipahami oleh Fakhri Husaini.
Setelah anak didiknya berlaga lima kali di penyisihan Grup A Piala AFF U-18 2019, dirinya memberikan waktu refreshing untuk anak didiknya. Fakhri membawa para pemain untuk jalan-jalan ke Ben Thanh Market, Ho Chi Minh City.
Disana mereka berkesempatan membeli oleh-oleh khas Vietnam. Mereka pun antusias mendapatkan momen tersebut setelah bertempur untuk menjadi juara Grup A.
“Saya rasa, mereka berhak mendapatkannya, setelah yang mereka tahu hanya hotel, stadion dan lapangan latihan saja. Ini merupakan bagian dari latihan non teknis yang saya berikan ke mereka. Disini juga, mereka bisa saling berinteraksi dengan sesama pemain lain dan masyarakat sekitarnya. Saya juga lihat mereka bertemu beberapa warga Indonesia di pasar itu,” tutur Fakhri.
Tim Malaysia di Mata Fakhri
Jelang laga melawan Malaysia, Fakhri sudah mengantongi kekuatan lawan. “Kami sudah melihat pertandingan Malaysia saat lawan Australia secara langsung. Kami pun telah mengevaluasi mereka dari rekaman ulang. Kami telah memiliki catatan kelebihan dan kelemahan tim Malaysia,” tutur Fakhri.
Dia menyebut Malaysia sebagai salah satu tim yang memiliki organisasi permainan yang rapih dan unggul dari beberapa tim yang lain. “Malaysia bermain sangat kompak. Pertahanan mereka cukup terorganisir dan menyerangnya pun rapih, secara fisik posturnya pun bagus-bagus” katanya.
“Begitu juga Australia. Dasar sepak bolanya itu mereka sudah terasah. Youth development mereka bagus. Kesalahan dasar tidak ada,” lanjutnya.
Australia yang ditakutkan lawannya lain di Grup B, nyatanya bisa dikalahkan oleh Malaysia. “Australia ditakutkan oleh lawan dari grupnya dan grup lain di ajang ini karena nama besar mereka. Sempat mengalahkan Vietnam 4-1, tapi nyatanya mereka dapat kalah dari Malaysia,” katanya.
“Kelemahan Australia adalah kesulitan menghadapi serangan balik Malaysia dan kecepatan jarak pendek,” ucap lagi.
Melihat kondisi tersebut, Fakhri semakin optimistis tak ada yang superior dalam level kelompok umur. “Tak ada tim yang mendominasi dalam kelompok umur. Saya sudah tak berfikir akan melawan tim mana di Semi final ataupun Final nanti,” ungkapnya.
Meski begitu, Fakhri tetap mengingatkan agar anak didiknya tak berlebihan dalam menyikapi duel itu. Dia berharap pemainnya tetap dalam motivasi yang terkontrol.
“Semangat yang berlebihan harus tetap dalam kontrol dan kendali mereka. Tentu saya akan mengingatkan kembali ke seluruh pemain agar pemain bisa mengelola emosi dan semangatnya. Jangan sampai semangat berlebihan membuat tak terkontrol,” tutupnya. (pssi)