[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Pandemi virus corona membuat beragam ajang olahraga berhenti atau ditunda. Terbaru, pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade 2020 Tokyo, harus ditunda hingga Juli 2021.
Di level nasional kompetisi pun terhenti, seperti basket, voli, hingga sepak bola. Pemusatan latihan nasional untuk Olimpiade 2020 ikut disetop.
Yang paling menyita perhatian kini tinggal Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2020. Merujuk keputusan pemerintah pusat, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum menetapkan penundaan PON dan Peparnas 2020 di Papua yang rencananya digelar 20 Oktober-2 November.
Namun, Kemenpora diminta untuk membuat rencana cadangan andaikan pandemi virus corona belum reda dan PON serta Peparnas 2020 terpaksa ditunda. Keputusan langkah antisipasi akan diambil jika pada Juni wabah belum berakhir.
“Kapan pandemi virus corona berakhir, tidak ada yang tahu. Kami ada langkah antisipasi. Hitung-hitungannya, misalnya tidak ada event apa pun karena wabah sampai Juli. Aktivitas apa pun juga tidak ada. Antisipasi kami, Agustus sampai Desember menjadi masa pemulihan.”
“Kalau PON (dan Peparnas) mundur, mundurnya mungkin bisa pada awal Maret. Kenapa Maret? Alasannya, Januari-Februari kami kesulitan menyiapkan anggaran. Kami juga belum tahu apakah PON dan Peparnas tetap berlangsung.”
“Kami menunggu arahan Bapak Presiden. Kalau ada sidang kabinet lagi, mungkin ada arahan. Terakhir, dalam sidang kabinet pada 21 Maret lalu, semua masih sesuai. Intinya tetap dan belum ada kebijakan lain masalah PON dan Peparnas. Namun, Menpora harus menyiapkan rencana A dan B,” kata Gatot S. Dewa Broto, Sekretaris Menpora.
Gatot lebih lanjut membeberkan alasan mengapa memilih Maret sebagai rencana cadangan. Intinya, dampak penundaan berbagai ajang olahraga pada 2020 membuat tahun 2021 sibuk.
Agenda olahraga menumpuk tahun depan. Kemenpora mencatat ada 13 multievent di tingkat dunia maupun Asia. Belum lagi ajang yang dibuat federasi internasional cabang olahraga masing-masing.
“Di internal Kemenpora ada pembahasan yang sifatnya nasional. Jadi, untuk mengakomodasi agenda internasional bisa menggeser ajang nasional. PON, Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional), atau Peparnas itu ranah kemenpora.”
“Lingkup internasional kami meminta mohon bantuan NOC Indonesia karena agendanya menumpuk pada 2021, atau malah bisa digeser (ke tahun) berikutnya. Aspek anggaran kesulitan, lalu jadwal juga tidak sehat,” ujar Gatot.
Belum berhenti di situ. Kemenpora juga dipusingkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Lalu, masih ada MotoGP Mandalika pada tahun yang sama.