[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id- Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengajak masyarat mensyukuri capaian kontingen Indonesia dalam SEA Games 2019 yang bisa meraih 72 medali emas atau hampir dua kali lipat dari 38 emas yang diperoleh dalam edisi sebelumnya dua tahun silam.
Raihan SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, awalnya menjadi patokan target awal yang ditetapkan Menpora terhadap kontingen Indonesia jelang keberangkatan ke Filipina, yakni berupa 45 emas, yang kemudian dikoreksi menjadi 54 dan belakangan ditambahkan lagi oleh Presiden Joko Widodo menjadi 60 emas saat upacara pelepasan.
“Tanpa terduga, perolehan medali emas malah naik. Saya kira kita harus syukuri. Bisa dibayangkan, dari 38 medali emas, menjadi 72 medali emas, itu prestasi yang harus kita syukuri,” kata Zainudin, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu malam.
“Saya kita, anak-anak kita sudah kerja luar biasa. Dari target, sudah bisa melebihi, itu luar biasa,” ujarnya menambahkan.
Hanya saja, memang kontingen Indonesia belum mampu memenuhi target tambahan lain dari Presiden Jokowi yakni menempati peringkat kedua klasemen akhir perolehan medali SEA Games 2019.
Indonesia berakhir sebagai peringkat keempat dengan raihan 72 medali emas, 84 perak dan 111 perunggu di bawah tuan rumah Filipina (149, 117 & 121) selaku juara umum, Vietnam (98, 85 & 105) dan Thailand (92, 103 & 123).
Menurut Zainudin capaian itu tidak lepas dari beberapa kendala termasuk ada beberapa cabang olahraga yang tidak bisa diikuti oleh kontingen Indonesia antara lain gulat, tenis meja, judo, dan hoki.
“Dari potensi itu, kira-kira ada 40 medali emas yang diperebutkan,” kata Zainudin.
Absennya kontigen Indonesia pada beberapa cabang olahraga tertentu itu disebabkan adanya dualisme kepengurusan federasi, yang menyebabkan para atlet tidak diizinkan untuk bertanding pada SEA Games 2019.
“Seperti tenis meja ada tiga kepengurusannya. Saya sudah meminta kepada KONI untuk membenahi,” kata Zainudin. (antara)