[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id- Peserta Borobudur Marathon yang akan berlomba pada Minggu (17/11) disarankan untuk lebih banyak minum air putih agar tidak dehidrasi mengingat cuaca cukup panas akhir-akhir ini kata panitia Borobudur Marathon Rifa Istamar.
Rifa mengatakan untuk menghadapi cuaca panas yang penting jaga badan jangan sampai dehidrasi, kalau perlu mulai hari ini jangan sampai kurang minum.
“Hal ini berlaku untuk lari semua kategori, tetapi mungkin untuk lebih spesifik yang marathon karena dia akan lari dengan jarak lebih jauh. Mulai sekarang dijaga minumnya, mungkin kadang-kadang akan lebih sering buang air kecil, tetapi lebih baik dari pada saat lari terjadi dehidrasi,” katanya.
Selain itu harus dijaga istirahatnya, banyak sekali pelari yang mungkin dia lupa atau belum tahu atau pura-pura lupa istirahatnya kurang, karena saat pelaksanaan Borobudur Marathon persiapan jam 03.00 WIB sudah dimulai pelari bisa masuk lokasi start, maka dia harus siap-siap mulai jam 01.00 atau 02.00 WIB dari penginapan.
“Kalau menginap di sekitar Borobudur bisa jogging sambil pemanasan, kalau dia menginap di Yogyakarta atau Kota Magelang buat ke kawasan Borobudur butuh waktu perjalanan maka harus bangun jam 01.00 WIB, maka perlu istirahat lebih awal menjelang pelaksanaan marathon sehingga tidak kurang tidur,” katanya.
Menurut dia dua hal itu akan sangat membantu pelari untuk menghadapi cuaca panas.
“Kalau kita sudah tahu cuacanya akan panas persipan sebelumnya bisa dilakukan lebih matang maka akan lebih bagus, terutama pada saat lari juga jangan lupa minum sebelum haus, usahakan minum mulai awal start, misalnya kilometer 2,5 minum akan lebih membantu badan untuk menghadapi cuaca panas,” katanya.
Selain itu, pelari juga perlu menjaga pola makan, beberapa hari sebelumnya jangan makan makanan berlemak sehingga mendekati hari lomba akan lebih bagus.
“Usahkan makan yang biasa dimakan, terutama pelari dari luar daerah kulineran di sini dimakan semua, jangan sampai nanti perut merasa tidak enak menjelang lari sehingga performennya agak kurang,” katanya.
Menurut dia segala sesuatunya harus dijaga sehingga saat lari bisa nyaman, jangan sampai ibaratnya melakukan sabotase pada diri sendiri yang sudah latihan selama ini.
“Jangan hanya yang penting sampai finish, kalau bisa ikut race itu nyaman larinya dan kita nikmati racenya baik itu mau lari santai maupun lari prestasi,” katanya. (antara)