[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id– Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Bagus mengatakan jarak yang cukup panjang dan cuaca panas disertai angin kencang menjadi tantangan tersendiri bagi puluhan peserta balap sepeda Tour d’ Indonesia 2019 di etape tiga yang menempuh perjalanan dari Kota Batu menuju Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.”Pada etape tiga dari Kota Batu ke Jember merupakan jarak terjauh dari etape lainnya, yakni hampir mencapai 200 kilometer dan menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta,” kata Bagus di Kabupaten Jember.
Menurutnya, jarak tempuh yang cukup panjang dan cuaca panas yang disertai angin kencang tersebut merupakan tantangan di etape tiga, namun semua pebalap sepeda mampu menyelesaikan dengan baik.
“Kecepatan pebalap Tour d’Indonesia di etape tiga rata-rata mencapai 45,31 kilometer per jam dan semua peserta masuk ke finis dengan baik,” tuturnya.
Ia mengatakan animo masyarakat Jember dalam menyambut peserta Tour d’Indonesia juga cukup bagus dan hal tersebut dilihat dari kepadatan penonton yang berada di sepanjang rute yang dilalui peserta hingga garis finis di Jalan Sultan Agung Kabupaten Jember.
Sebanyak 83 peserta balap sepeda internasional Tour d’Indonesia menyelesaikan etape tiga yang dimulai dari Kota Batu hingga finis di alun-alun Kabupaten Jember dengan menempuh jarak 193 kilometer.
Marcus Culey dari Team Sapura Cycling (Malaysia) menjadi peserta pertama yang memasuki garis finis di etape tiga untuk kategori individu dengan waktu yang ditempuh 4 jam 15 menit 35 detik, kemudian disusul oleh Rohan Du Plooy dari Protouch dan juara ketiga adalah Yudai Arashiro dari Kinan Cycling Team.
Sementara akumulasi poin tercepat selama tiga etape Tour d’Indonesia 2019 diraih oleh Angus Lyons dari Oliver’s Real Food Racing, sehingga mendapatkan “green jersey”, kemudian pebalap yang meraih “red jersey”untuk kategori best sprinter adalah Rohan Du Plooy dari Protouch.
Sedangkan peraih “blue jersey” untuk kategori best climber atau raja tanjakan adalah Thoma Lebas dari Kinan Cycling Team dan penghargaan “yellow jersey” untuk best Asian rider dicapai oleh Huat Goh Choon dari Terengganu Inc TSG Cycling Team. (antara)