[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Kontingen Jawa Barat memimpin klasemen sementara perolehan medali Kejuaraan Nasional Dayung 2019 hingga hari ketiga penyelenggaran di Danau Cipule, Karawang, berkat kontribusi raihan 11 dari 19 medali emas nomor dayung dan kano-slalom.
Kedua nomor tersebut merupakan yang paling awal dipertandingkan dalam Kejurnas yang juga menjadi ajang kualifikasi PON 2020 itu, demikian keterangan pers PB PODSI yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Jabar mengamankan emas terakhir nomor rowing melalui kemenangan mereka dalam kategori delapan pedayung putra dengan jurumudi (M8+) jarak 2.000. Tim Jabar yang diperkuat Rifqi Harist T., Ujang Hasbuloh, M. Ageng Krismanto, Risqi Rivaneli, Denri Maulidzar A., Arief Firmansyah, Ferdiansyah dan Toni Sutisna menjadi yang tercepat catatan waktu 6 menit dan 49,167 detik.
Medali perak diraih tim DKI Jakarta dengan 6:53,862 dan tim Jawa Timur harus puas dengan perunggu berbekal catatan waktu 6:55,602.
Pertandingan final nomor rowing M8+ itu adalah pertandingan yang paling seru dan disambut gegap-gempita dengan sorakan penonton serta anggota kontingen.
Emas pertama Kejurnas Dayung 2019 diraih pedayung Jambi berusia 16 tahun, Mutiara Rahma Puteri, yang juga merupakan atlet nasional termuda, setelah mencatatkan waktu 8 menit 28,087 detik dalam kategori pedayung tunggal putri kelas ringan (di bawah 59 kg) jarak 2.000 meter (LW1X). Mutiara menyisihkan Chelsea Corputty (Maluku) yang meraih perak dengan 8:50,149 dan Risa Halimatusyahdia (Sumatra Selatan) yang memperoleh perunggu dengan 8:52,979.
Kejurnas Dayung 2019 berlangsung 14-22 diikuti 814 atlet dari 26 provinsi.
Setelah menuntaskan nomor rowing, akan dilanjutkan dengan nomor dayung kano dan kayak pada 17-19 Desember yang memperebutkan 16 medali emas, kemudian nomor dayung perahu tradisional atau TBR (Traditional Boat Race) 20-22 Desember yang memperebutkan 9 medali emas. Total ada 44 medali emas yang diperebutkan pada kejurnas ini.
Kejurnas Dayung 2019 berlangsung dengan penuh kesederhanaan. Kontingen peserta tinggal dengan menyewa rumah-rumah penduduk sekitar Danau Cipule yang berjarak sekitar 60 kilometer dari ibukota Jakarta, guna menghemat biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi. (antara)