[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id- Pol Espargaro (Red Bull KTM Factory Racing) pada akhirnya harus puas dengan hasil finis P7 di GP San Marino walau pun mengawali balapan dari baris terdepan, Minggu.
Pebalap asal Spanyol itu menjadi yang tercepat kedua di babak kualifikasi dan start di belakang peraih pole position, Maverick Viñales (Monster Energy Yamaha MotoGP).
Itu merupakan posisi start terbaik pebalap KTM di sesi kualifikasi dengan trek kering. Sebelumnya Johann Zarco finis ketiga tercepat di kualifikasi GP Republik Ceko ketika trek diguyur hujan.
Namun start yang buruk membuat posisi pebalap bernomor 44 itu langsung melorot sementara rival-rivalnya seperti Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha MotoGP), Alex Rins (Suzuki Ecstar) dan Andrea Dovizioso (Ducati) melesat ke depan.
Espargaro finis 20 detik setelah Marc Marquez (Repsol Honda) yang meraih kemenangan ketiganya di Misano hari itu.
“Sebenarnya kami ingin lebih baik lagi,” kata Espargaro seperti dikutip laman resmi MotoGP.
“Perasaan itu masih membekas tapi jujur kami harus puas dengan hasil ini, tujuh adalah posisi yang sangat hebat setelah akhir pekan ini.”
Espargaro hanya terpaut sekitar enam detik dari juara GP San Marino tahun lalu, Andrea Dovizioso (Ducati) yang kali ini finis P6.
“Satu-satunya masalah adalah kami start dari posisi kedua jadi terlepas dari itu rasanya tak enak. Tapi finis ketujuh hari ini merupakan balapan yang sangat-sangat hebat, satu posisi di belakang finis terbaik di Le Mans, yang mana merupakan hari yang sangat menarik dan positif.”
Sementara itu, rekan satu timnya, Johann Zarco, mengemas lima poin dengan finis P11, sekitar satu detik di belakang pebalap Ducati Danilo Petrucci.
Setelah San Marino, Espargaro akan berharap tuah balapan di kampung halamannya ketika MotoGP menggelar seri ke-14 di Aragon pekan depan.
“Aku sangat suka Aragon dan di masa lampau kami belum pernah tampil jelek di sana, jadi motor ini sekarang jauh lebih baik.
Sebagai pebalap tuan rumah, Espargaro mengakui akan mendapat tekanan tinggi di Aragon.
“Tapi pada akhirnya, yang menentukan adalah bagaimana mengendalikan tekanan itu.” (antara)