[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Karier Jon Jones sebagai juara kelas berat ringan UFC tak lepas dari cerita kontroversial mulai dari kasus tabrak lari dan doping.
Jones merupakan salah satu petarung MMA berbakat yang pernah ada. Ia pertama kali meraih gelar juara di kelas tersebut pada 2011.
Jones memiliki rekor bertarung 25-1 di UFC dengan catatan 10 kali KO. Satu-satunya kekalahan yang dialami Jones karena diskualifikasi lantaran memukul lawan dengan sikut saat menghadapi Matt Hamill pada 2015.Petarung 32 tahun itu juga memegang rekor sebagai atlet tarung bebas yang paling sering sukses mempertahankan gelar, paling sering menang, juga peraih kemenangan beruntun paling banyak.
Kendati demikian, sosok Jones tak lepas dari kontroversi. Ia pernah tiga kali kehilangan gelar juara karena sanksi, yakni masalah tabrak lari dan dua kali kasus doping.
1. Tabrak Lari
UFC untuk kali pertama mencopot gelar Jones pada 2015. Petarung berjuluk Bones itu ditangkap polisi dengan dalih kejahatan tabrak lari.
2. Pakai Doping
Tidak kapok dengan masalah pertama di tahun sebelumnya, Jones kembali berulah di tahun 2016. Di tahun itu Jones menjadi juara interim kelas berat ringan usai mengalahkan Ovince Saint Preux, April 2016. Tapi jelang melawan Daniel Cormier pada Juni 2016, Jones positif doping yang membuat sabuk juara sementaranya hilang.
3. Doping di 2017
Jones benar-benar menjadi petarung yang penuh kontroversi. Di tahun 2017 saat melawan Daniel Cormier, Jones menang TKO. Tetapi hasil tes menyebut Jones positif doping, gelar juara diberikan kepada Cormier.
Namun, Jones mampu merebut kembali gelar juara usai sanksinya dicabut. Jones berhasil meraih gelarnya kembali usai mengalahkan Alexander Gustafsson pada 2018 dan mampu mempertahankannya dalam dua pertarungan berikutnya.
Kini, Jones akan menghadapi Dominick Reyes pada UFC 247 di Houston, Texas, Sabtu (8/2) waktu setempat. (cnn)