[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id -Kiper utama Ajax Amsterdam, Andre Onana, mendapat hukuman larangan bermain dari UEFA selama 12 bulan lamanya.
Hukuman tersebut tak lepas dari kejadian tak sengaja Andre Onana yang meminum obat doping.
Penjaga gawang yang juga adik dari mantan pemain Persikad Depok, Nnana Onana, dihukum UEFA usai mereka menemukan adanya kandungan zat terlarang Furosemide dalam urinnya, usai menjalani tes pada Oktober 2020.
Adapun hukuman 12 bulan dilarang bermain tersebut dihitung sejak 5 Februari 2021.
Dalam pernyataan resmi Ajax Amsterdam, klub menjelaskan kronologi Andre Onana tak sengaja meminum obat doping.
Bermula ketika sang kiper merasa tidak enak pada pagi hari tanggal 30 Oktober 2020.
“Dia ingin minum pil untuk meredakan ketidaknyamanannya. Namun, tanpa disadari, ia mengonsumsi Lasimac, obat yang telah diresepkan untuk istrinya,” tulis pernyataan Ajax Amsterdam.
“Ketidaktahuan Onana mengakibatkan ia keliru meminum obat istrinya, yang pada akhirnya menyebabkan ada tindakan yang dilakukan oleh UEFA terhadap sang kiper,” lanjut mereka.
Badan disiplin asosiasi sepak bola telah menyatakan bahwa Onana tidak berniat curang.
“Akan tetapi, UEFA meyakini, berdasarkan peraturan antidoping yang berlaku, bahwa seorang atlet memiliki kewajiban setiap saat untuk memastikan bahwa tidak ada zat terlarang yang masuk ke dalam tubuh.”
Ajax Amsterdam tentu merasa dirugikan. Mereka akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Direktur Pelaksana Ajax, Edwin van Der Sar, mengakui adanya kelengahan. Akan tetapi, lama hukuman yang diterima terasa tak sebanding.
“Ini adalah kemunduran yang mengerikan, untuk Andre sendiri, tetapi tentunya juga bagi kami sebagai klub,” kata Edwin van Der Sar.
“Andre adalah penjaga gawang top, yang telah membuktikan nilainya untuk Ajax selama bertahun-tahun dan sangat populer di kalangan penggemar.”
“Kami mengharapkan penangguhan bersyarat atau penangguhan yang jauh lebih pendek dari dua belas bulan ini, karena (doping) itu tidak dimaksudkan untuk memperkuat tubuhnya mau pun meningkatkan kinerjanya,” tandas mantan kiper Manchester United dan Ajax Amsterdam tersebut.(msn)