[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Sepakbola tingkat elite adalah bisnis yang menggiurkan, dengan miliaran pendapatan membanjiri rekening klub berkat kontrak siaran televisi dan juga kesepakatan sponsor dengan berbagai perusahaan.
Selain adanya uang yang terlibat, kesuksesan dalam sepakbola juga menghadirkan prestise dan juga cara yang sangat andal untuk bisa membangun reputasi dan mendapatkan penilaian positif dari masyarakat luas. Jadi, tidak mengherankan bahwa sepakbola telah menjadi prospek investasi yang menarik bagi banyak jutawan dan milarder di seluruh dunia.
Berikut adalah para pemilik klub sepakbola terkaya di dunia…
RANKING | PEMILIK | KLUB | ESTIMASI KEKAYAAN (2019) |
---|---|---|---|
1 | Sheikh Mansour | Manchester City, Melbourne City, New York City | Rp330 triliun |
2 | Dietrich Mateschitz | Red Bull Salzburg, New York Red Bulls, RB Leipzig | Rp320 triliun |
3 | Andrea Agnelli (dan keluarga) | Juventus | Rp223 triliun |
4 | Roman Abramovic | Chelsea | Rp205 triliun |
5 | Philip Anschutz | LA Galaxy | Rp165 triliun |
6 | Stan Kroenke | Arsenal, Colorado Rapids | Rp144 triliun |
7 | Nasser Al-Khelaifi | Paris Saint-Germain | Rp132 triliun |
8 | Zhang Jindong | Inter | Rp127 triliun |
9 | Robert Kraft | New England Revolution | Rp99 triliun |
10 | Aiyawatt Srivaddhanaprabha (dan keluarga) | Leicester City, OH Leuven | Rp99 triliun |
Sheikh Mansour | Man City, Melbourne City, New York City | Rp330 triliun
Mansour bin Zayed Al Nahyan, yang juga dikenal sebagai Sheikh Mansour, terkenal dalam dunia sepakbola sebagai pemilik klub Liga Primer, Manchester City, namun ia juga memiliki sejumlah klub lain di bawah bendera City Football Group.
Seperti halnya Man City, klub Major League Soccer (MLS) New York City dan A-League Australia, Melbourne City adalah beberapa klub yang dinaungi City Football Group milik Sheikh Mansour. Sahamnya juga tertanam di berbagai klub lain seperti Mumbai City di India dan klub Uruguay, Montevideo City Torque.
Dietrich Mateschitz | Red Bull Salzburg, RB Leipzig, NY Red Bulls | Rp320 triliun
Milarder Austria, Dietrich Mateschitz telah menyusun portofolio tim yang mencakup berbagai jenis olahraga, yang sebagian besar memajang nama perusahaannya.
Dalam sepakbola, perhatian utamanya tertuju pada klub Bundesliga, RB Leipzig, klub Austria, Red Bull Salzburg dan MLS, New York Red Bulls.
Andrea Agnelli & keluarga | Juventus | Rp223 triliun
Keluarga Agnelli adalah pemilik Juventus, dengan Andrea Agnelli menjadi wajah utama dari perusahaan sepakbola keluarga, menjabat sebagai pimpinan klub dan juga Asosiasi Klub Eropa (ECA).
Dikenal sebagai keluarga yang industrialis, kepentingan bisnis keluarga Agnelli beragam, namun mereka lebih sering identik dengan industri mobil yang memproduksi Fiat, Ferrari, Alfa Romeo dan berbagai merek lain.
Roman Abramovic | Chelsea | Rp205 triliun
Pebisnis Rusia, Roman Abramovic menjadi pusat perhatian pada 2003 ketika menyuntikkan miliaran uang ke klub Liga Primer, Chelsea untuk membawa mereka meraih kejayaan di Inggris dan Eropa.
Ia menghasilkan banyak uang dari industri minyak, selain juga berinvestasi dalam bidang usaha aluminium.
Philip Anschutz | LA Galaxy | Rp165 triliun
Anggota pendiri Major League Soccer (MLS), Philip Anschutz kini memiliki tim populer LA Galaxy. Tapi, di masa lalu, ia juga memiliki sejumlah tim waralaba lain di liga, termasuk MetroStars, Chicago Fire dan lainnya.
Fokus bisnis miliarder Amerika Serikat (AS) tersebut sebenarnya ada pada industri perumahan, minyak, kereta api dan hiburan.
Stan Kroenke | Arsenal, Colorado Rapids | Rp144 triliun
Klub Liga Primer, Arsenal dimiliki oleh miliarder Amerika Serikat (AS) Stan Kroenke, melalui perusahaan Kroenke Sports and Entertainment yang didirikannya.
Perusahaan Kroenke juga memiliki klub MLS, Colorado Rapids, serta beberapa tim lain di olahraga lainnya, termasuk Los Angeles Rams di liga rugby NFL, Denver Nuggets di liga basket NBA dan Colorado Avalanche di liga hoki NHL.
Nasser Al-Khelaifi | PSG | Rp132 triliun
Pengusaha Qatar, Nasser Al-Khelaifi adalah pimpinan Qatar Sports Investments, yang saat ini memiliki dan mengoperasikan klub Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain.
Al-Khelaifi juga merupakan pimpinan grup beIN Media, yang menyiarkan berbagai jenis olahraga, dan ia adalah dalang di balik rekor transfer dunia €222 juta saat memboyong Neymar dari Barcelona ke PSG.
Zhang Jindong | Inter | Rp127 triliun
Zhang Jindong adalah miliarder Tiongkok yang melalui perusahaannya, Suning Holdings Group, mengakuisisi saham mayoritas klub Serie A, Inter Milan pada 2016.
Grup Suning bergerak di bidang bisnis ritel yang meliputi peralatan rumah tangga, dan Jindong juga melebarkan sayap bisnisnya ke dunia media dan penyiaran, serta olahraga.
Robert Kraft | New England Revolution | Rp99 triliun
CEO Kraft Group, Robert Kraft merupakan pemilik klub MLS, New England Revolution dan juga sebelumnya pernah membeli San Jose Earthquakes. Sang miliarder AS, yang memiliki bisnis di bidang olahraga, manufaktur dan perumahan, juga memiliki tim rugby NFL, New England Patriots.
Kraft termasuk di antara pengusaha yang mempertimbangkan untuk mengakuisisi klub Liga Primer, Liverpool pada pertengahan 2000-an dan sampai sekarang masing menilai kompetisi teratas Inggris itu sebagai lahan investasi yang menjanjikan.
Aiyawatt Srivaddhanaprabha & keluarga | Leicester City, OH Leuven | Rp99 triliun
Pebisnis Thailand, Aiyawatt Srivaddhanaprabha adalah CEO King Power dan pemilik klub Liga Primer, Leicester City. Ia juga memiliki klub Belgia, OH Leuven.
Srivaddhanaprabha mengambil alih bisnis sepakbola dari mendiang ayahnya, Vichai, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada 2018. (msn)