[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id -Inter Milan dan Antonio Conte pisah jalan setelah membawa mereka menang Serie A 2020/21. Presiden klub, Steven Zhang, membeberkan latar belakang keputusannya tersebut.
Conte dan Inter memutus kerja sama setelah merebut gelar juara Liga Italia musim 2020/21. Titel itu mengakhiri penantian juara sejak 11 tahun lamanya, sekaligus mengakhiri dominasi Juventus.
Keputusan itu awalnya dianggap tidak masuk akal. Namun, mulai terungkap bahwa Inter Milan memang tak punya banyak pilihan. Krisis finansial akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah menghantam klub, sementara perusahaan induk mereka yakni Suning Group juga tengah kesulitan secara ekonomi.
Dengan segala keterbatasan yang akan dihadapi, Inter membicarakan kelanjutan proyek dengan Conte. Dalam pembahasan itu pula klub memastikan mesti melakukan penghematan dalam bursa transfer. Hal tersebut pun tidak diterima oleh sang pelatih.
“Dari saat pertama kali mengambil alih di Inter, kami berpikir bahwa Conte akan jadi pelatih terbaik untuk proyek kami dan dua tahun lalu, kami akhirnya berhasil membawanya ke Nerazzurri. Saya tetap yakin Conte adalah pelatih juara dan itulah alasan kami berinvestasi begitu banyak untuknya dan tim selama dua tahun terakhir,” ungkap Presiden Inter, Steven Zhang, dikutip dari Football Italia.
“Pandemi sudah menghantam pemasukan kami sangat keras musim panas lalu, tapi kami lanjut dengannya, berkonsentrasi pada musim yang kami yakini bisa kami menangi. Itu adalah keputusan yang tepat.”
“Tapi sekarang ongkos dari pandemi begitu besar, sehingga kami tak bisa apa-apa kecuali mempertimbangkan ulang situasi dan mencoba memangkas biaya. Jelas itu juga memengaruhi strategi transfer kami. Perbedaan-perbedaan pandangan dalam situasi itu membawa kami ke perpisahan ini,” tutur Zhang.
Conte sendiri menukangi Inter sejak musim lalu. Sebanyak 102 pertandingan sudah dimainkan sang pelatih selama menangani Nerazzuri. Rincinya, ia membawa klub meraih 64 kemenangan, 23 hasil imbang, dan 15 kali tumbang.
Adapun setelah berpisah dengan Conte, Inter merekrut pelatih Lazio Simone Inzaghi sebagai pengganti. Bersama Lazio, pencapaian Inzaghi tak begitu buruk. Satu gelar Coppa Italia dan dua Supercoppa Italia berhasil didapatkan Inzaghi.