MediaSport.id-Pada tahun 2004 mungkin menjadi kejadian yang paling tak diinginkan oleh masyarakat Banda Aceh bahkan dunia termasuk Martunis kecil.
Kala itu, Martunis masih berusia tujuh tahun. Usia yang masih sangat bergantung dengan kedua orang tuanya.
Akan tetapi, kejadian nahas mengubah segalanya. Semangat hidup pun kian sirna, trauma terus berkecamuk di dalam pikiran.
Hingga sosok mega bintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo, datang ke hadapan Martunis.
“Pertama kan saya anak-anak, belum tahu kalau Cristiano Ronaldo adalah mega bintang. Hanya orang-orang bilang di pemain sepak bola dari Portugal,” cerita Martunis kepada Kompas.com.
“Setelah saya dibawa ke Portugal, saya baru tahu kalau dia pemain hebat di dunia, pemain terbaik di Portugal,” ungkapnya.
Sejak pertemuan dengan Ronaldo, hidup Martunis layaknya lembaran baru. Senyuman di wajahnya kembali merekah.
Matanya kembali menatap penuh harapan. Jiwanya bangkit, hidupnya belum berakhir sepenuhnya.
“Dari situ pertama merasa senang, bisa terinspirasi dari sekarang,” ungkap dia.
Satu hal yang paling membuatnya bisa bangkit dan berdiri menghadapi perihnya dunia adalah pesan dari sang mega bintang.
“Saya berterima kasih sekali kepada orang-orang yang mengakui saya sebagai pemuda pantang menyerah saat gempa tsunami,” ujar dia.
“Banyak motivasi yang diberikan kepada Ronaldo ketika saya kehilangan keluarga.”
“Kamu harus bekerja keras, harus percaya diri di semua hal,” ujar Martunis sembari mengingat yang diucapkan Ronaldo kala itu.
Nyatanya, kalimat itu tidak hanya sekadar angin berlalu. Pesan ayah angkatnya tersebut tertanam hingga sekarang.
“Di semua hal (kalimat Ronaldo selalu terngiang), Seperti kerja keras dalam latihan sepak bola, harus membantu sesama,” jelas dia.
Merasa pernah di posisi paling bawah, Martunis tidak ingin masa kelamnya juga menimpa orang lain.
Pandemi virus corona menjadi momen untuk bangkit, membuktikan bahwa segalanya bisa dihadapi dengan semangat optimisme dan tetap berjuang.
“Semua ada hikmah di balik musibah yang kamu alami,” jelas Martunis mengingat perkataan Ronaldo.
Kenangan tersebut menggugah dirinya terus menatap masa depan dengan optimistis termasuk membantu masyarakat di sekitarnya, termasuk lelang jersey Ronaldo untuk korban pandemi virus corona.(msn)