MediaSport.id -Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menilai pembinaan pemain usia muda Indonesia belum berjalan secara komprehensif.
Menurutnya, masih ada jarak antara PSSI dengan sekolah-sekolah sepak bola yang disana berpotensi melahirkan pemain-pemain muda berbakat.
Selama ini masih ada gap bagi PSSI untuk mengamati pembinaan pemain muda di tingkat SSB.
Untuk itu, Indra Sjafri mengusulkan agar PSSI membentuk direktur teknik di level Asprov hingga Askot atau Askab guna menemukan pemain-pemain muda berbakat yang tersebar di SSB seluruh Indonesia.
Pengalamannya yang pernah mencari pemain dari Sabang sampai Merauke saat membentuk Timnas U19 menjadi dasar dari usulan tersebut.
“Pengalaman blusukan yang pernah saya lakukan untuk mencari pemain. Di situ saya pernah berkoordinasi dengan pengurus Asprov, tetapi mereka tidak tahu di mana kantong-kantong pemain,” kata mantan pelatih Bali United tersebut saat webinar Pengembangan Manajemen Suporter Sepakbola.
Indra Sjafri menambahkan harus ada sinergi antara pengurus PSSI di pusat dengan pengurus daerah sebagai dapur dari pembinaan pemain muda yang berbakat.
Dia meyakini jika hal itu berjalan dengan baik, Indonesia mampu membentuk timnas yang tangguh dalam beberapa tahun ke depan.
Garuda juga diyakini tidak akan pernah kehabisan stok pemain-pemain berbakat.
“Perlu dapur hebat dan bagus untuk mengelola bahan baku ini. Grassroot harus kita perhatikan, model pembinaan dan turnamen harus mengacu pada model pembinaan dan turnamen FIFA,” tutur pelatih kelahiran 2 Februari 1963.
“Itu harus menjadi acuan di Indonesia. Hal itu perlu diperhatikan agar program pembinaan pemain usia muda tidak mubadzir,” pungkasnya.(msn)