[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Tito Vilanova punya kesempatan emas menjadi pelatih hebat diBarcelona. Sayang beribu sayang, kanker menghentikan langkahnya.
Masa depan Vilanova terlihat begitu cerah ketika ditunjuk sebagai suksesor Pep Guardiola. Blaugrana malah makin solid dan tampil cantik di bawah arahannya.
Tak sulit bagi Vilanova untuk mewarisi peninggalan Guardiola. Keduanya sudah bekerja sama menangani Barca B sejak 2007/2008.
Vilanova diboyong ke dalam staf pelatih utama Barcelona ketika Guardiola ditunjuk sebagai pengganti Frank Rijkaard pada 2008.
Guardiola tak mau lepas dari orang kepercayaannya untuk menempuh tantangan berat di kasta tertinggi. Apalagi, ia menggantikan pelatih dengan nama besar, Frank Rijkaard.
Siapa nyana, duet pelatih muda ini justru moncer. Sebanyak 14 gelar -termasuk dua trofi Liga Champions- berhasil mereka raih selama empat tahun bersama.
Tantangan lebih dahsyat menanti Vilanova di tahun 2012. Ia harus memimpin Azulgrana sendirian setelah Guardiola memutuskan hengkang pada 2012.
Semula, keputusan Barcelona dianggap blunder. Vilanova dipandang sebelah mata dan bukan sosok yang pantas menjadi pemimpin klub raksasa dari Catalunya.
FC Barcelona (from)
✔@FCBarcelona
Six years without Tito Vilanova.
Forever Eternal
Tapi, pria kelahiran Bellcaire d’Emporda menjawab keraguan publik dengan prestasi. Vilanova sukses mengantarkan Barca menjadi juara La Liga pada musim 2012/2013 dengan raihan total 100 poin.
Sederet rekor individu pun mengekor. Satu di antaranya membawa Barcelona mencetak rekor baru dengan mengoleksi 115 gol dalam 38 partai di liga.
Sayang, kesehatan Vilanova menurun drastis pada Juli 2013 dan memutuskan mundur dari jabatannya. Ia harus berjuang melawan kanker tenggorokan yang telah menggerogoti sejak 2011.
Pada 25 April 2014 Barcelona berkabung. Vilanova tak sanggup lagi berjuang melawan kanker dan terpaksa meninggalkan istri dan dua anak tercinta. Tapi, namanya selalu abadi di hati pendukung Barcelona.(cnn)
