[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id – Andrea Pirlo menjadi pelatih Juventus dengan start terburuk sejak Andrea Agnelli mengambil alih klub pada 2010.
“Prestasi” itu menyebabkan Pirlo mendapat trofi tapir emas atau Tapiro d’Oro dari acara berita satir, Striscia la Notizia.
Tapiro d’Oro Biasanya diberikan kepada selebriti atau atlet yang sedang mengalami periode buruk, seperti Pirlo ini.
Meskipun dicap buruk, Pirlo tetap percaya diri dan mengatakan tidak takut memakan Panettone.
Panettone adalah kue khas Milan, yang biasa disediakan dan disantap saat Natal.
Bisa dikatakan, pemenang Piala Dunia 2006 itu tidak takut kehilangan pekerjaannya sebagai pelatih Juventus sebelum Natal.
“Saya percaya diri dan tidak takut untuk memakan panettone,” kata Pirlo, seperti dilansir dari Football Italia.
Andrea Pirlo ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada awal musim 2020-2021. Dia menggantikan Maurzio Sarri yang dipecat.
Pirlo hanya memenangkan dua dari enam laga pembuka Si Nyonya Besar di semua ajang musim ini.
Sementara, tiga empat sisanya berakhir dengan tiga hasil imbang dan satu kekalahan.
Dalam periode tersebut, Juventus-nya Pirlo mencetak sembilan gol dan empat kali kebobolan.
Start Pirlo lebih buruk dari manajer Juventus pertama era Agnelli, Luigi Del Neri (2010-2011).
Dengan jumlah pertandingan yang sama, Del Neri mencatatkan empat kemenangan, satu imbang dan satu kekalahan.
Antonio Conte, yang menggantikan Del Neri semusim setelahnya, memetik tiga kemenangan dan tiga hasil imbang.
Conte membawa Juventus juara pada akhir musim, yang sekaligus mengawali sembilan scudetto beruntun I Bianconeri.
Pelatih Juventus dengan start terbaik adalah Massimiliano Allegri.
Allegri yang menggantikan Conte pada 2014, memenangi enam pertandingan pembuka.
Juventus-nya Allegri juga mencatatkan 12 gol tanpa kebobolan dalam periode tersebut.
Sementata itu, pelatih Juventus terakhir sebelum Pirlo, Maurzio Sarri, mencatatkan empat kemenangan dan dua hasil imbang dari enam laga pertama.(msn)