[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id -Inter Milan telah memastikan menjual penyerang Mauro Icardi ke Paris Saint-Germain (PSG). Icardi ditebus PSG dengan mahar 54 juta pound sterling setelah menjalani satu musim masa peminjaman di sana.
Sebelum bergabung bersama PSG, perjalanan karir Icardi di Inter Milan sempat naik turun. Dia sempat dianggap sebagai pahlawan oleh suporter Inter Milan namun juga sempat diancam akan dibunuh.
Icardi didatangkan Inter Milan pada awal musi 2013-2014 dari Sampdoria. Di awal karirnya bersama Inter Milan, nama Icardi justru lebih terkenal karena skandal cinta segitiganya.
Dia disebut sebagai orang ketiga yang menyebabkan Maxi Lopez bercerai dengan Wanda Nara yang kini menjadi istri sekaligus agen Icardi. Pada Desember 2013, Lopez bercerai dengan Wanda dan lima bulan berselang Icardi terlihat memulai hubungan dengan mantan istri rekan senegaranya itu.
Di lapangan, Icardi justru melempem. Dia mengalami cedera dan hanya mencetak 9 gol dari 22 penampilan musim itu.
Semusim berselang, Icardi menjelma menjadi mesin gol bagi Inter Milan. Dia total mencetak 22 gol di Seri A musim itu. Namanya pun selalu dielu-elukan dari bangku tribun Stadion San Siro.
Meskipun demikian, hubungannya dengan suporter Inter Milan memburuk pada awal musim 2015-2016, terutama setelah kekalahan 1-3 dari Sassuolo. Icardi mendapat hujatan karena dinilai bermain buruk.
Di akhir laga, dia sempat meminta maaf kepada suporter Inter Milan dengan melempar kostumnya ke tribun penonton. Namun kaus itu dibuang kembali ke lapangan yang membuat pesepakbola asal Argentina itu naik pitam. Icardi mengucapkan sumpah serapah kepada suporter Inter Milan.
Pada 2016, melalui buku biografinya, Icardi menantang suporter Inter Milan yang mengejeknya untuk berkelahi.
“Saya siap menghadapi mereka satu lawan satu,” tulis Icardi. “Mungkin mereka tak tahu saya tumbuh di salah satu lingkungan di Amerika Selatan yang tingkat kriminalnya paling tinggi, disana orang saling membunuh di jalanan.”
“Berapa banyak mereka? Lima puluh? Seratus? Dua ratus? OK, catat pesan saya dan biarkan mereka mendengarnya. Saya akan membawa 100 orang penjahat dari Argentina yang akan membunuh mereka ditempat,” lanjut Icardi.
Tulisan itu pun semakin membuat suporter Inter Milan berang. Mereka merespon Icardi dengan membawa spanduk besar saat pertandingan dengan tulisan, “100 gol dan 100 trofi tak akan mengubah betapa berengseknya kamu.”
Hubungan Icardi dengan suporter Inter Milan pun tak membaik meskipun pada musim 2016-2017 dan 2017-2018 dia terus mencetak banyak gol. Total, dua musim itu, Icardi mempersembahkan 53 gol dari 68 laga.
Karir Icardi di Inter Milan justru semakin buruk setelah Wanda Nara secara terbuka mengkritik Pelatih Luciano Spalletti di sebuah acara televisi. Wanda menuding Spalletti sebagai penyebab Inter Milan tak juga memperpanjang kontrak suaminya meskipun dia bermain baik.
Wanda juga membuat Pelatih Antonio Conte naik pitam setelah lebih memilih Romelu Lukaku yang didatangkan dari Manchester United ketimbang Icardi di lini depan Inter Milan pada musim 2018-2019.
Dia menyebut Icardi diperlakukan secara tak adil karena hanya menjadi pilihan kedua meskipun telah mencetak banyak gol untuk Inter Milan. Apalagi, Lukaku juga tampil kurang baik karena masih terus tak mampu mencetak gol.
Kritik pedas Wanda Nara itu pun berujung pada peminjaman si pemain ke PSG pada September tahun lalu. Di PSG, Icardi pun mulai kembali menemukan sentuhannya. Musim ini dia mencetak 12 gol dalam 20 laga setelah sempat terganggu masalah cedera.
Namun kepindahannya ke PSG sempat dikabarkan batal. Penyebabnya lagi-lagi ucapan Wanda Nara ke media. Perempuan berusia 33 tahun itu sempat menyatakan dirinya tak betah berada di Paris dan ingin kembali ke Italia.
Rumor kepindahan Mauro Icardi ke Juventus pun sempat mencuat sebelum akhirnya PSG memastikan jasa si pemain secara permanen. Namun, rumor itu membuat Inter Milan tampak ketakutan. Mereka kabarnya memasukkan klausa denda kepada PSG jika menjual si pemain ke Juventus.(msn)