[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id- Memasuki hari ketiga GS Academy yang diadakan PSSI, bekerja sama dengan AFC dan UEFA, kegiatan ini diisi oleh pemberian materi mengenai Administrasi dalam Sepak bola, yang dibagi menjadi dua, yakni; Administrasi Pertandingan dan Administrasi Pemain, yang masih berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (29/8).
Untuk Administrasi Pertandingan, dibawakan oleh narasumber bernama Nicolaus Marshall (Football Operation Specialist UEFA). Sementara untuk Administrasi Pemain dibawakan oleh Eva Pasquier (Head of Internasional Relations UEFA).
“Administrasi dalam Sepak Bola sangat penting, karena kita bisa mengatur dan mempersiapkan semuanya jelang suatu pertandingan sepak bola, agar semuanya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh federasi,” tutur Nicolaus Marshall.
“Persiapannya seperti menetapkan kalendar pertandingan, baik itu pertandingan Internasional atau domestik. Kemudian menetapkan anggaran dan Sumber Daya Manusia, mengumpulkan informasi terkait kegiatan, tentukan skala prioritas, lalu memonitornya.”
“Cara mempersiapkan semua itu dapat dilakukan sebelum pertandingan, setelah kalendar diketahui. Enam bulan sebelumnya, kita dapat mulai menetapkan anggaran, kepanitian beserta peran dan tanggung jawabnya. Lima bulan sebelumnya, mentapkan stadion, kontrak dan komunikasi rutin. Empat bulan sebelumnya, kunjungan stadion, tim peserta, akomodasi perangkat pertandingan. Tiga sampai satu bulan sebelumnya, kembali mengunjungi stadion, tim peserta, menetapkan signage (informasi petunjuk arah). Satu minggu sebelumnya, mulai menentukan rencana kegiatan, memantau prakiraan cuaca dan memastikan tim peserta.”
“Saat pertandingan, seorang Sekretaris Jenderal harus mengumpulkan orang-orang yang terkait dalam struktur kepanitian pertandingan. Mereka adalah Manajer Pertandingan, Manajer Tim, Manajer tiket, Manajer Hospitality, Media Officer, Safety and security Officer, Manajer Marketing, dan Stadium Manajer.”
“Sebagai Sekretaris Jenderal, dalam pertandingan, Anda harus menyetujui operasi tiket, keamanan, media, dan komersial. Lalu Anda juga harus mengetahui dan menerima laporan berkala, memantau anggaran dan nilai risiko yang ada. Lakukan pertemuan rutin sebelum pertandingan dan sesudah pertandingan (kendala apa yang dihadapi, apa yang harus dipertahankan dan diperbaiki agar lebih baik kedepannya,” jelas Nicolaus.
Sementara itu, Eva Pasquier yang membahas mengenai Administrasi Pemain, menjelaskan pentingnya hal ini agar federasi memiliki data yang valid terhadap semua pemain sepak bola di Indonesia.
“Berdasarkan FIFA Regulations on the Status and Transfer of Players (FIFA RSTP) Pasal. 1 ayat 1, FIFA hanya mengatur transfer pemain antar klub antar klub milik asosiasi yang berbeda. Untuk Transfer Nasional diatur dalam Pasal. 1 ayat 2, Transfer pemain antara klub milik asosiasi yang sama diatur oleh peraturan yang dikeluarkan oleh asosiasi terkait. Ketentuan tentang pendaftaran pemain diatur dalam Pasal. 1 ayat 3 a), Mengikat di tingkat nasional, Harus dimasukan ke dalam peraturan asosiasi. Peraturan harus diajukan untuk persetujuan ke FIFA (Pasal. 26 ayat. 3 FIFA RSTP),” urainya.
“Tentang status pemain Amatir atau Profesional, diatur dalam Pasal. 2 ayat. 1. Pemain Profesional: Kontrak tertulis dengan klub, dibayar lebih untuk aktivitas olahraganya daripada biaya yang dikeluarkannya secara efektif, semua pemain lain dianggap amatir.”
“Selain pendaftaran pemain, kita tadi juga membahas mengenai perlindungan bagi pemain dibawah umur. Pemain dibawah umur 18 tahun tidak diizinkan masuk dalam transfer pemain Internasional. Lalu ada mengenai pelepasan pemain,” ujarnya.
Begitu banyak yang dipaparkan dan pelajaran yang bisa diambil, para peserta pun mengikuti kegiatan ini dengan tekun. Kegiatan ini masih akan berlangsung dua hari kedepan dari total lima hari penyelenggaraan. (pssi)