[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Musim 2013/2014, Liverpool bersiap meraih gelar Premier League untuk kali pertama dalam sejarah. Hingga pekan ke-35, The Reds berada di puncak klasemen dengan 80 poin.
Brendan Rodgers dan anak asuhnya waktu itu unggul lima poin atas Chelsea dan enam poin atas Manchester City.
Pada pekan ke-36, yang berlangsung 27 April 2014, The Reds menjalani laga akbar melawan Chelsea di Anfield. Laiknya pertandingan klub papan atas, tensi tinggi terjadi. Perebutan bola, tekel, upaya menciptakan peluang, hadir menit demi menit.
Memasuki saat-saat akhir babak pertama, terjadi sebuah blunder dari sang kapten. Sebuah kesalahan yang diakui Steven Gerrard bakal terus menghantui hidupnya.
“Itu adalah hari paling sulit yang saya alami dan masih terasa sampai saat ini. Tidak peduli apa yang terjadi sampai hari kematian saya itu akan menjadi hari yang paling sulit dalam hidup saya karena sulit untuk menghapusnya. Itu adalah waktu yang sulit,” ujar Gerrard dikutip dari Sky Sports.
“Hingga hari ini kejadian itu masih menghantui saya, masih menyisakan luka. Saya tidak akan menyerah dan mencoba menebusnya selama saya masih hidup. Saya tidak bisa melupakan pertandingan melawan Chelsea karena itu adalah ketidakberuntungan,” lanjutnya dalam wawancara pada 2017.
Ketidakmampuan Gerrard menerima umpan dengan sempurna kemudian dimanfaatkan Demba Ba. Striker asal Senegal itu merebut bola dan berlari kencang menuju gawang. Upaya Gerrard, Sakho, dan Martin Skrtl mengejar Ba tak berbuah hasil.
Lewat sepakan kaki kanan dari luar kotak penalti, Ba menaklukkan Simon Mignolet yang berupaya mengadang bola. Chelsea memimpin 1-0 ketika babak pertama usai.
Upaya bangkit di babak kedua tak juga berujung gol bagi Liverpool. Alih-alih mencetak gol penyama kedudukan, gawang Mignolet bobol untuk kali kedua.
Gol The Blues yang kedua melibatkan sosok penyerang yang pernah dielu-elukan fan Liverpool, Fernando Torres.
Proses gol pada pengujung laga tersebut mirip seperti gol Ba. Bedanya, dalam kesempatan kali ini ada dua orang pemain Chelsea lolos masuk ke daerah pertahanan Liverpool yang lowong.
Torres menggiring bola masuk ke kotak penalti. Sementara Willian bergerak tanpa bola di sebelah kanan Torres. Bola lantas disodorkan Torres kepada Willian yang menyepak si kulit bulat tanpa hambatan ke dalam gawang tuan rumah. Liverpool kalah 0-2.
Kekalahan tersebut sebenarnya tidak berarti Liverpool kehilangan gelar. Hanya saja Gerrard dan kawan-kawan kembali gagal meraih poin pada pekan ke-37. Sementara itu Man City berhasil memanfaatkan laga-laga akhir musim dengan baik dan menyalip Liverpool serta Chelsea.
Man City meraih gelar dengan perolehan 86 poin pada akhir musim, unggul dua angka atas Liverpool yang batal mengukir sejarah di era Liga Primer. (msn)