[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id -Seiring keributan dengan striker Brighton Neal Maupay, mantan bintang Arsenal Perry Groves mengatakan Matteo Guendouzi tidak bisa memperlihatkan amarah setiap saat dan gelandang the Gunners itu diminta untuk lebih rendah hati.
Youngster asal Prancis milik Arsenal itu memantik keributan di tengah lapangan tidak lama setelah mereka kalah 2-1 di Amex Stadium.
Maupay mencetak gol kemenangan dramatis untuk the Seagulls namun sebelumnya ambil peran dalam cederanya kiper Arsenal Bernd Leno dan adegan ini tidak bisa diterima olehnya begitu saja.
Groves mengatakan pemain berusia 21 tersebut harus lebih fokus pada sepakbola ketimbang berseteru dengan lawan, karena masih banyak hal yang dapat dipelajari.
“Guendouzi bermain di lini tengah, dia belum punya pengetahuan memadai untuk memainkan peran itu,” ujarnya di talkSPORT.
“Membicarakan Guendouzi berarti membicarakan energi. Dia seperti anjing yang berlari mengejar ban. Penuh semangat, seperti itulah dia.”
“Tetapi saya juga mendengar beberapa hal kurang sedap tentang sikap Guendouzi, dia harus lebih rendah hati.”
“Anda pasti menginginkan pemain yang penuh percaya diri dan sedikit arogan di atas lapangan, tetapi dia tidak bisa dengan serta merta meluapkan amarahnya di lapangan.”
“Jika Maupay yang terus diganggu oleh Guendouzi di sepanjang laga lalu mencetak gol penentu kemenangan, maka dia ada di atas angin.”
“Sikap Guendouzi yang mencengkram lehernya membuat Arsenal butuh Arteta atau staf pelatih lainnya untuk memintanya lebih berkosentasi pada permainan.”
Guendouzi lolos dari ancaman hukuman namun Groves bukan satu-satunya orang yang menilai sang pemain harus lebih dewasa.
“Dia seperti adik saya dan saya selalu mengatakan Arsenal adalah tempat yang cocok untuk berkembang sebagai pemain dan manusia,” ujar mantan penyerang Arsenal Jeremie Aliadere pada Goal.
“Dia mendengar masukan itu dan bergabung. Tetapi saya merasa Matteo belum dewasa. Dia sudah berkembang sebagai pemain dan setiap tahunnya terus meningkat.”
“Sayang, sebagai manusia dia belum dewasa seperti yang saya pikir.”
“Saya rasa itulah kelemahannya, dan itu juga menjadi alasan mengapa dia belum mencatat banyak menit bermain bersama Mikel Arteta karena mungkin saja sang pelatih menilai dia belum siap.”(msn)