[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Tim nasional Indonesia U16 melakukan pemusatan latihan di Sidoarjo, ada memori indah dan bersejarah timnas di tempat ini, hal itu diungkapkan langsung oleh pelatih kepala, Bima Sakti, usai menjalani sesi pemusatan latihan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
“Di Sidoarjo ini seperti rumah kedua bagi tim nasional Indonesia dan ada sejarah, karena dua kali timnas juara disini. Ada U19 dan U16 sebelumnya. Saya pikir ini akan jadi motivasi bagi kami. Yang pasti, saya dan tim tidak merasa terbebani, nothing to lose (fokus-orientasi kepada berjuang dan berjuang tanpa merasa dibebani oleh target tertentu), yang penting kerja baik,” ucap Bima Sakti
Lebih lanjut dikatakan Bima, sepak bola Indonesia kini mulai bercermin pada sepak bola Asia Timur tepatnya Korea Selatan, hal ini selaras ketika Shin Tae Yong ditunjuk sebagai Kepala Pelatih Timnas Indonesia.
Arah permainan kita semakin jelas, Korea Selatan selalu mengandalkan kecepatan dan kekuatan dengan determinasi tinggi maka hal ini dia terapkan kepada para pemain.
“Karakter Shin memang Korea Selatan, meskipun latihan kita berbeda dengan timnas U19, 23 dan senior namun Shin memberikan informasi bagaimana karakter sepak bola Indonesia diarahkan dan tentu Korea Selatan menjadi acuannya salah satunya mengandalkan hal yang tadi saya sebutkan sebelumnya,” jelasnya.
Maka timnya lebih intens melakukan uji coba dengan tim yang seumuran baik kelompok usia maupun internal game.
Bima berencana untuk melakukan uji coba dengan format trofeo. Sebab, usai menang skor 5-1 saat uji tanding dengan PSBK U17, tim besutannya mulai ramai ajakan untuk melakukan hal serupa di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
“Rencananya ada trofeo, sebenarnya kami mau adakan internal game, tapi ya kami di sini banyak permintaan juga dari klub lokal, khususnya Jatim. Sebenarnya ingin semuanya diajak, namun tidak bisa. Mungkin hanya dua tim,” ungkapnya.
“Bukan tim liga 3, karena umurnya terlalu jauh. Mereka masih 16 tahun, tidak mungkin diuji dengan tim yang pemainnya berumur di atas mereka 20 tahun. Yang pasti usianya juga tidak jauh dengan anak-anak ini.”
Permainan yang licin saat mengalahkan PSBK U17, membuat Bima cukup puas dengan cara main anak asuhnya. “Namun, masih ada waktu bagi saya untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Saya harap persiapan ini bisa membuat anak-anak semakin percaya diri dan kemampuannya meningkat,” tutupnya. (pssi)