[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Marcello Lippi, eks pelatih Timnas Italia dan Juventus, menyuarakan agar Serie A musim 2019/20 dirampungkan. Bahkan, baginya tidak jadi masalah jika beberapa laga dilangsungkan tanpa penonton.
Saat ini, wabah virus corona tengah melanda Italia. Disitat dari Worldometers, sudah ada 147.577 kasus positif virus corona di Italia per Jumat (10/4/2020), dengan total kematian mencapai 18.849 jiwa.
Wabah ini berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan di Italia, termasuk Serie A. Saat ini, kompetisi Serie A tengah mengalami penundaan, seiring dengan kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah Italia.
Akibat wabah ini, sempat tersiar wacana jika Serie A akan dihentikan. Namun, Lippi menyerukan agar kompetisi Serie A 2019/20 tetap diselesaikan. Ini bisa dilakukan dengan catatan, wabah corona di Italia tuntas.
“Sekarang, kondisinya memang tidak memungkinkan untuk digelarnya sebuah pertandingan sepak bola. Bahkan, bisa jadi ini akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan,” ujar Lippi, dilansir Football Italia.
“Namun, ketika semua ini (wabah corona) usai, kompetisi Serie A harus tetap dilanjutkan dan diselesaikan, meski beberapa laga digelar tanpa penonton. Toh, menyaksikan laga dari televisi juga sama-sama seru,” tambahnya.
Lippi kemudian mencontohkan China sebagai negara yang akhirnya memenangi pertarungan melawan virus corona. Ia pun menyarankan agar Italia seperti itu, selalu berjuang dan tidak menyerah melawan pandemi corona.
Situasi di Wuhan saat ini perlahan kembali normal. Warga sudah beraktivitas seperti biasa. Sarana transportasi juga sudah beroperasi. Lippi ingin Italia seperti itu, sehingga kelak, Serie A bisa dilanjutkan dan pemenang dapat ditentukan di atas lapangan.
“Saya menolak degradasi, promosi, dan gelar juara ditentukan berdasarkan hal-hal di luar lapangan. Hal-hal semacam itu–termasuk selesainya Serie A-mesti ditentukan di atas lapangan,” ujar Lippi.
Serie A 2019/20 sendiri kemungkinan bisa digelar lagi awal Mei 2020. Hal ini terkait dengan penurunan jumlah kematian akibat virus corona di Italia. FIGC juga tengah menyusun protokol untuk klub dan staf medis demi mempercepat bergulirnya kompetisi.(msn)