[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id-Crystal Palace menyiapkan program khusus untuk pemainnya yang beragama Islam. Program ini bertujuan agar ibadah puasanya tidak terganggu selama menjalani program latihan. Kepala medis olahraga Palace, Doktor Zafar Iqbal mengungkapkan, selama puasa, pemain tidak bisa menggantikan energi yang terpakai, untuk membantu memulihkan diri atau merehidrasi selama delapan sampai sembilan jam.
Ada tiga pemain inti Palace yang beragama Islam, yaitu Jordan Ayew, Chiekhou Kouyate, dan Mamadou Sakho. Oleh karena itu, klub akan menyiapkan program khusus untuk tiga pemain tersebut, dengan menu latihan yang lebih sederhana selama berpuasa.
”Para pemain akan diberikan program pencegahan cedera dan kebugaran, untuk mereka yang berpuasa. Kami telah membagikan saran spesifik terkait kapan waktu terbaik latihan dan apa yang harus dilakukan,” jelas Crystal Palace, dikutip dari laman resmi klub.
Menurut klub Liga Primer Inggris ini, menjaga level performa selama berpuasa adalah tantangan besar bagi pesepak bola. Itu karena pemain dituntut untuk memaksakan diri sampai batas mereka.
Studi menunjukkan bahwa pemain akan kehilangan dua persen berat badannya dari cairan, yang sama dengan kehilangan beberapa liter keringat.
Angka dua persen itu juga sama dengan jumlah cairan yang dikeluarkan tubuh selama 90 menit bertanding. Akibatnya, bisa menurunkan performa fisik sebesar 20 persen. Jika pemain tidak mengkonsumi makanan atau cairan sebelum pagi, mereka akan bergantung pada energi yang disimpan tubuh, yang mungkin tidak siap untuk digunakan latihan.
Pascalatihan atau setelah pertandingan, pemain juga biasanya mengkonsumsi minuman atau makanan yang membantu mengembalikan cairan, menggantikan simpanan energi dan memulihkan otot dan memperbaikinya. Semua itu akan tertunda bagi pemain muslim sampai berbuka puasa.(msn)