[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
Mediasport.id – Peran core di Mobile Legends sangatlah krusial, pasalnya Hero tipe ini akan sangat diandalkan untuk meningkatkan daya serang tim. Belum lagi damage yang besar jadi poin penting agar lawan bisa lebih mudah dibunuh. Singkatnya, keberadaan core di tim akan memudahkan kalian meraih kemenangan.
– Beberapa Hero ini lebih efektif jika dimaksimalkan kemampuannya di fase early hingga mid game.
Sayangnya, tidak semua core bisa bermain di late game. Beberapa di antara mereka justru jadi sangat lebaih dan malah tidak memiliki pengaruh terhadap lawan. Ada banyak faktor yang menyertai kekurangan ini. Dari Tank musuh yang sudah melengkapi jajaran item atau kendala terbesarnya adalah Marksman yang notabene langganan Hero late game.
Berikut ini Hero core mana saja yang kurang faedah di late game. Langsung simak artikel berikut!
1. Hanzo
Ninja yang bisa berubah jadi hantu ini memang punya kelebihan susah mati kalau tidak menemukan tubuh aslinya yang tersembunyi. Untuk early sampai mid game, Hanzo memang menjadi momok menakutkan bagi musuh mengingat dirinya punya burst damage dan stun. Sayangnya, Hero ini tdak berpengaruh besar ketika game sudah memasuki menit-menit akhir.
Sebagai seorang Assassin, daya tahan tubuhnya sangat minim. Oleh sebab itu, tiap kali muncul menggunakan ultimate, bisa dengan mudah dibunuh oleh Marksman lawan. Keberadaan jasadnya yang jauh pun akan membuat rekan timnya kekurangan jumlah. Apalagi, tanpa skill ultimate Hanzo bukanlah teror bagi carry lawan.
2. Leomord
Harus diakui bahwa Hero satu ini memang punya damage yang besar. Dari segi imunitas juga cukup tinggi mengingat perannya sebagai Fighter. Akan tetapi, Leomord kurang cocok untuk bertarung sampai ke late game. Pasalnya Tank musuh sudah punya daya tahan yang tinggi serta diiringi dengan damage besar dari Marksman atau Assassin musuh.
Kondisi tersebut akan membuat Leomord kesulitan untuk membunuh. Di deretan depan, sudah berjejer para Tank dan Fighter musuh. Meskipun punya kelebihan untuk dash dari skill dua, para core lawan yang dijaga ketat cukup sulit untuk dijangkau oleh Leomord.
Kendala lain adalah tentunya kalah damage dari Makrsman yang sudah melengkapi jajaran item. Sayangnya Leomord tidak punya spell vamp layaknya Thamuz yang bisa bertahan dengan serangan burst.
3. Masha
Kecepatan pukulan dan gerak dari Masha bisa sangat berpengaruh di dalam pertandingan, apalagi pada awal hingga pertengahan game. Hero ini sangat cocok untuk gaya permainan split push. Selagi rekan tim sibuk bertempur untuk mengalihkan perhatian, Masha pergi ke arah berlawanan untuk melakukan push Turret.
Sayangnya, di late game butuh momentum yang tepat bagi para pengguna Masha untuk mengandalkan kecepatannya. Kalau ingin melakukan split push, tentunya rekan tim yang kekurangan jumlah akan mudah diratakan oleh lawan. Kalau ingin ikut bertarung pun, Masha tidak punya durabilitas yang cukup besar untuk menahan gempuran Marksman atau Mage lawan.
4. Karina
Di meta Assassin saat ini, Karina bukanlah favorit Hero untuk dipakai di pertandingan. Meskipun punya burst damage sejak awal pertandingan, Karina tidak akan berguna sama sekali memasuki late game. Imunitas yang lemah sangat tidak memungkinkan untuk Karina berada di tengah-tengah pertarungan. Lain halnya dengan Lancelot atau Hayabusa yang punya kemampuan untuk escaping.
Meskipun punya skill Elusiveness, durasinya terlalu sebentar untuk menjadi tameng selagi kabur dari incaran musuh. Mengingat telah banyak hero favorit yang punya crowd control, kemampuan ini tidak akan berpengaruh di late game.
5. Lylia
Sewaktu kemunculannya Lylia menjadi favorit karena bisa memberikan damage besar di awal. Skill Ultimate–nya juga dianggap terlalu overpower karena bisa meregenerasi darah serta me-reset semua skill yang dimilikinya. Akan tetapi, damage yang diberikan oleh Lylia tidak bisa diandalkan ketika bertanding hingga late game bahkan bisa jadi bulan-bulanan musuh.
Sebagai core, Lylia pasti jadi incaran musuh. Apalagi kalau sudah disergap oleh Assassin yang berhasil menembus garis depan. Hero dengan perawakan gadis kecil ini pasti akan ketar-ketir meskipun mengeluarkan semua kemampuannya. Damage-nya yang ditakuti di early game tidak berpengaruh kepada Tank lawan.
6. Harley
Kombinasi tiga skill milik Harley selalu jadi momok menakutkan. Kalau sudah loncat ke depan, artinya Hero incarannya sudah bisa dipastikan mati. Sayangnya, hal ini hanya berlaku di early hingga mid game. Memasuki menit 15 ke atas Harley tidak lagi jadi andalan baik di teamfight atau ganking.
Pasalnya, ketika kombinasi ultimate dan skill pertamanya mengenai musuh ada durasi yang bisa diakali dengan lifesteal. Kalau mengincar Marksman bisa saja skill ini tidak membunuh target, karena rata-rata Marksman mengandalkan lifesteal agar tidak mudah dibunuh oleh musuh seperti Harley.
7. Fanny
Hero paling rumit di Mobile Legends ini bisa jadi mesin pembunuh di tangan pengguna sesungguhnya. Selain punya kemampuan untuk terbang kesana-kemari, skill Steel Cable juga akan mengaktifkan Tornado Strike secara otomatis jika berhasil mengenai lawan. Damage yang dihasilkan pun bukan main besarnya, ada stack yang diberikan dari skill pasif yang membuat daya serang akan dikali dua jika target lebih dari satu.
Selain boros energi, Fanny juga punya kesulitan di late game. Damage yang dihasilkannya kurang terasa di fase ini. Mengingat para Tank sudah punya item anti-burst serta Marksman lawan yang juga punya item penambah damage. Belum lagi, Fanny semakin kurang digemari karena adanya Hero-hero seperti Khufra yang bisa menahan laju pergerakannya.
***
Deretan Hero core di atas merupakan yang tidak faedah jika bermain hingga late game. Bukan berarti Hero tersebut tidak layak pakai sama sekali karena mereka juga punya keunggulan yang bisa dimanfaatkan untuk meraih kemenangan. Akan tetapi semua tergantung bagaimana efektifitas gameplay kalian dan rekan tim untuk menyudahi permainan lebih awal. (kincir)