[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id -Keinginan timnas Indonesia U-16 sepertinya harus bersabar untuk melakoni pertandingan uji coba internasional sebagai persiapan menghadapi putaran final Piala Asia U-16 akhir tahun ini di Bahrain.
Kasus pandemi virus Corona yang terus mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir membuat aktivitas timnas U-16 terganggu. Pelatih Bima Sakti menyebutkan, ia sebetulnya menginginkan ada uji coba sebelum bertolak ke Bahrain.
Menurut Bima, federasi sepakbola Yordania (JFA) sudah menyampaikan ajakan beruji coba di Indonesia. Namun, ia belum bisa memberikan jawaban pasti mengenai kemungkinan tersebut.
“Saya sebenarnya sudah merencanakan uji coba internasional pada Agustus, tapi melihat kondisi sekarang sepertinya sulit untuk mendatangkan lawan dari luar. Mungkin kami uji coba Oktober atau November,” ujar Bima.
“Federasi Jordania juga tanya: ‘Apa Indonesia sudah aman?’, saya bilang: ‘Masih proses’. Kalau sudah aman, Jordania mau juga datang. Semoga mereka bisa datang, karena buat gambaran tim yang akan kita hadapi di pertandingan pertama, yaitu Arab Saudi.”
“Kami memang minta lawan Korea Selatan, Korea Utara, yang kekuatannya sama dengan Jepang. Kami juga minta lawan Uni Emirat Arab atau Jordania.”
Dalam kesempatan yang sama, Bima mengatakan, adaptasi skuad timnas U-16 dengan protokol kesehatan selama menjalani pemusatan latihan (TC) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, makin membaik.
“Protokol kesehatan harus dijalani dengan baik, itu semua ada pengawasan dari tim dokter. Para pemain kami lihat cepat beradaptasi pada TC kali ini, mengingat semua kegiatan latihan harus melalui sejumlah protokol kesehatan, terutama penggunaan alat pelindung diri seperti masker,” tutur Bima.
“Selain itu para pemain juga tetap diminta melakukan social distancing satu sama lain, baik sebelum atau sesudah latihan berlangsung. Demi kebaikan bersama, TC timnas U-16 dilaksanakan secara tertutup baik untuk penonton maupun media.”
Bima menambahkan, program latihan dalam satu pekan terakhir lebih difokuskan kepada peningkatan fisik yang disesuaikan dengan kondisi pemain. Menu latihan akan berubah pada pekan berikutnya.
“Kami mulai Senin lalu, latihan pengenalan lagi untuk filanesia, kemudian untuk latian memang interval tetap jaga jarak. Tim pelatih tidak bisa memaksakan, karena ini berbeda. Perkembangan pemain juga ada kemajuan setiap harinya. Adaptasi training minggu kedua beda latihannya nanti,” jelas Bima.(msn)