[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
MediaSport.id -Menpora Zainudin Amali secara resmi membuka Kegiatan Uji Publik Penyusunan Grand Design Keolahragaan, Senin (19/10/2020). Dalam pembukaannya, Zainudin berujar bahwa pembinaan prestasi olahraga Indonesia wajib ter-design, tidak bisa instant atau by accident.
”Intinya adalah prestasi itu harus di-design, kita harus membuat pabrik prestasi tidak bisa dengan ‘nemu’ untuk dibina,” ujar Zainudin dalam keterangan resmi.
“Ekosistem keolahragaan kita juga harus di-review sesuai arahan Bapak Presiden kepada Kemenpora, KONI dan NOC ketika memberi arahan pada peringatan Haornas ke-37 pada 9 September 2020.”
“Tanpa me-review maka kita tidak tahu kelemahan kita. Kita anggap apa yang sudah dijalankan sudah benar. Padahal, setalah dilihat dan diskusikan dengan KONI, NOC, NPC kita masih jauh dari apa yang dikatakan dari sumber prestasi,” tambahnya.
Grand Design Keolahragaan Nasional memiliki sasaran jangka menengah dan jangka panjang. Mulai 2020 hingga 2045, lanjut Zainudin, Kemenpora akan melakukan revitalisasi di berbagai jenjang pembinaan dengan dukungan sport science agar pembinaan bisa lebih terukur.
Kemenpora juga menetapkan program prioritas dari 2020 hingga 2024. Dua program prioritas ini adalah pembudayaan olahraga dan pembinaan prestasi.
”Tanpa dua poin itu jangan harap ada talenta muncul untuk didorong menjadi atlet berprestasi yang membanggakan daerah dan juga negara,” tutur pria asal Gorontalo ini.
Zainudin menambahkan, bahwa grand design tersebut saat ini dalam tahap finalisasi dan uji publik bersama para stakeholders olaraga di Bandung, Jawa Barat. Sebelumnya, kota-kota lainnya di sejumlah wilayah juga telah melakukannya terlebih dahulu.
”Semoga kegiatan ini akan melahirkan rekomendasi untuk melengkapi apa yang sudah disiapkan semoga bisa lebih sempurna grand designkita ini,” kata dia.
”Kepada para stakeholder olahraga, ini adalah tugas kita bersama dan mari kita sukseskan,” Zainudin menuturkan.(msn)