Site icon MediaSport Indonesia

Man City Vs Lyon, The Citizens Dibayangi Catatan Mengkhawatirkan

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

MediaSport.id -Manchester City dibayangi catatan mengkhawatirkan jelang bersua wakil Perancis, Olympique Lyon, pada perempat final Liga Champions 2019-2020.

Catatan mengkhawatirkan Man City terwujud dari rekor pertemuan mereka kontra klub peserta Liga Perancis.

Sebelum ini, Man City sudah empat kali bersua wakil Perancis di Liga Champions.

Dari empat pertemuan tersebut, Man City, hanya mampu memetik satu kemenangan, sedangkan tiga laga lainnya berakhir dengan satu kekalahan dan dua hasil imbang.

Dengan hasil ini, persentase kemenangan Man City atas wakil Perancis di Liga Champions hanya mencapai 25 persen.

Satu-satunya kemenangan Man City atas wakil Perancis terukir pada Liga Champions musim 2015-2016, ketika mereka bersua Paris Saint-Germain (PSG) di leg pertama perempat final.

Kala itu, Man City yang tampil di depan publik Stadion Etihad, mengakhiri perlawanan tim tamu PSG dengan skor 1-0.

Gelandang asal Belgia, Kevin De Bruyne, menjadi pahlawan kemenangan The Citizens, julukan Man City.

De Bruyne berhasil menggetarkan gawang PSG pada menit ke-76 setelah memaksimalkan umpan Fernando Reges, mantan gelandang bertahan Man City yang saat ini bermain untuk Sevilla.

Catatan mengkhawatirkan Man City terasa semakin lengkap setelah melihat rekor pertemuan mereka kontra Olympique Lyon.

Dari dua pertemuan kontra Lyon di Liga Champions, Man City belum pernah memetik kemenangan.

Mereka justru menderita satu kekalahan dan satu hasil imbang.

Hal tersebut patut diwaspadai pasukan The Citizens jelang melanjutkan perjuangan pada perempat final Liga Champions 2019-2020.

Adapun duel Man City vs Lyon pada perempat final Liga Champions dijadwalkan berlangsung pada Minggu (16/8/2020) dini hari WIB di Stadion Jose Alvalade, Portugal.

Berbeda dari musim-musim sebelumnya, semua laga perempat final Liga Champion musim ini, termasuk Man City vs Lyon, akan dimainkan dengan sistem gugur satu leg, bukan kandang-tandang, dan dipusatkan di Kota Lisbon, Portugal.

Kebijakan tersebut tak lepas dari situasi di tengah pandemi virus corona yang berdampak pada keberjalanan kompetisi sepak bola Eropa. (msn)

Exit mobile version